Jaket Mesh Sebabkan Masuk Angin? Gak Sama Sekali! Apalagi Di Indonesia!

[fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Sobat MMBlog sekalian, ketika menghadiri workshop aman dijalan bersama dengan unity pitstop yang gak ada kaitannya sama sekali sama Aripitstop 😆 , MMBlog mendapatkan sebuah legitimasi dan ta’kid (penegasan) bahwa penggunaan jaket yang benar untuk iklim di Indonesia adalah menggunakan jaket mesh atau lebih dikenal sebagai jaket yang berpori besar atau jaring-jaring. Adalah Bang Joel Mastana yang menerangkan bahwa kita sebagai bikers, harus pandai-pandai dalam menyerap informasi, terutama perihal pemilihan jaket.

[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Ada stigma dan paradigma yang cukup ngetop beredar bahwa dengan tidak menggunakan jaket atau menggunakan jaket yang semriwing, kepapar angin, akan menyebabkan masuk angin. Bang Joel ketika itu bertanya, apakah ada dokter di acara tersebut? Karena apa? Karena istilah masuk angin itu gak ada Sob! temen-temen bisa cek artikel dari seorang dokter di sini, istilah masuk angin itu sebenernya gak ada, yang sering kita jumpai sebenernya kita itu sedang kedinginan! Tubuh atau bagian tubuh yang terkena atau terpapar udara dingin akan membuat pembuluh darah menyempit, sehingga membuat pereadaran darah kurang lancar, walhasil yang ada adalah rasa pegal, nyeri, dan hal-hal kurang menyenangkan lainnya.

[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Terus, bagaimana kalau kita menggunakan jaket mesh untuk riding? Untuk harian? Untuk touring? Di negara tercinta Indonesia? Bang Joel bercerita bahwa beliau ketika riding/touring ke titik Nol Aceh, beliau menggunakan Jaket yang diclaim mampu bernafas karena menggunakan bahan Gore-Tex, memang betul, bahan gore-tex bisa bernafas, tapi bernafas nyaman di suhu 15-18 derajat celcius, lebih dari itu, tetep aja mengurung kalor tubuh dan tidak dapat memasukkan udara sejuk dari luar! Terus udara luarnya juga ternyata suhunya lebih tinggi dari suhu didalam jaket, klop dah dehidrasinya Sob. akhirnya, beliau mengganti jaketnya dengan menggunakan jacket mesh.

MMBlog sendiri pernah mengalami “masuk angin” ini Sob. ketika itu MMBlog riding dari arah sukabumi, jam 9 malam menuju Jakarta. Menggunakan jaket mesh, dengan innernya kaos cotton lengan panjang, MMBlog merasakan pegal yang luar biasa dibagian leher. Sebab satu-satunya adalah karena bagian itulah yang terpapar langsung dengan udara dingin, solusinya, langsung kalungkan syal, dan pegalpun hilang seketika! Jadi emang bener, kalau kena udara dingin terus menerus, pasti bagian tubuh tersebut akan merasakan pegal, kebas, atau nyeri.

[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Kembali lagi ke penggunaan jaket mesh, apakah akan menyebabkan “masuk angin”? Ngasih penyakit? MMBlog sendiri meyakini bahwa penggunaan jaket mesh untuk harian, apalagi di Jakarta atau kota besar yang punya suhu 27 derajat celsius, tidak akan membuat hal negatif. Bang Joel bilang, beliau ke kantor, hanya mengenakan Rompi dan kemeja lengan panjang, bertahun-tahun seperti itu, dan sehat-sehat saja.

Terus temen-temen juga lihat Pak Polisi, riding seharian dengan menggunakan Seragam serta rompi hi vis berbahan mesh. Karena apa? Karena angin yang terkena tubuh kitapun bukan angin dingin . itulah mengapa bikers-bikers moge di negara bagian Amerika yang kebanyakan gurun, seringnya hanya menggunakan kaos, dan lebih mengutamakan kacamata. Karena emang suhu anginnya itu panas. Terus, di Singapura, ridernya mana ada yang pake jaket malahan, wkwkwk .

[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Tapi, itu semua kembali ke keyakinan dan nyamannya temen-temen juga. Kalau MMBlog pribadi sih jacket mesh adalah pilihan wajib buat riding, kapanpun, dimanapun, selama itu masih di Indonesia 😆 . gak percaya? Itu MMBlog Jakarta-Bromo-Jakarta pake RS Taichi RSJ 257 yang punya komposisi Mesh 80% dan Polyster 20 doang loh Sob. enak semriwing, hehe, terus kalau kedinginan? Tinggal dobelin aja dalemannya, aman!

Oke deh, terus pilihan jaket temen-temen apa nih? mesh? Windproof? Waterproof? Kulit? Apa sekalian telanjang? Wkwkwk, monggo disharing opininya yah, semoga bermanfaat.[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]