Sobat MMBlog sekalian, ngomongin safety riding pasti juga identik dengan safety gear. Safety gear dalam dunia sepeda motor berarti perangkat safety yang melekat di tubuh ridernya. Sebutlah Jaket, Helm, Sarung Tangan, Sepatu, dan celana riding. Oia, biasanya ada juga protektor tambahan untuk siku dan lutut yang beken disebut dengan dekker. Semua gear-gear yang MMBlog sebutkan itu memiliki peranannya masing-masing. Tapi, apakah semuanya mutlak untuk digunakan?
Jawabnya bisa mutlak bisa juga enggak. Seperti Quote Mick Doohan di atas, pembalap legendaris dari Australia itu menyebut “right gear”, MMBlog mengartikan kalimat ini “sebagai gear yang benar secara pemakaian dan sesuai”. Contoh, apabila teman-teman mau beli pulsa dari rumah, sedangkan toko pulsanya berjarak 300 meter dari rumah dan masih di area komplek. Motor yang standby adalah Honda Beat, maka gear apakah yang bakal teman-teman gunakan? Kalau MMBlog pribadi sih, langsung ambil rompi, helm halface, dan sepatu teplek, terus jalan. Apakah ada temen-temen yang bakal pake Helm Fullface double D-ring, jacket kulit berprotector CE Certified, celana riding dengan Knee dan Wrist Protector yang Juga CE Certified, sarung tangan kulit berprotektor, serta boot touring waterproof? Hmm, kalau ada yang kayak gitu MMBlog angkat empat jempol 😆 . soalnya pasti itu warung pulsa udah keburu tutup sebelum temen-temen sampe . Yap, perlengkapan lenong gitu lama loh makenya 😀 .
Terus apabila pengen touring dengan jarak pulang-pergi 200-300 km, motornya 200-1800 CC, apakah riding gear rompi, helm fullface, dan sepatu teplek udah oke? Hmm, yang oke adalah perlengkapan lenong yang rempong itu menurut MMBlog. Jarak segitu pasti jalanannya beraneka ragam, ada rusak ada yang bagus. Kalau bagus ya kenceng, kalau rusak ya waspada, power motor juga gak bisa diprediksi, jadi alangkah indahnya kalau kita juga memproteksi tubuh kita. Kalau kasus di paragraf sebelumnya, jarak 300 meter dari rumah, jalanannya udah ribuan kali kita lewatin, motornya matik 110, SIP-laaahhhh, Insya Allah aman 😀 .
[fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]
Nah, itu adalah contoh ekstrim, bagaimana jika berkendara sehari-hari. Sekali lagi, menurut MMBlog safety gear adalah sebuah paradigma yang relatif. Kalau MMBlog pribadi, gear untuk riding sehari-hari adalah jaket berprotektor yang loose fit dan berbahan Mesh (agar adem dan fleksibel), helm lebih sering half-face, sarung tangan, celana panjang biasa, dan sepatu casual. MMBlog rasa, jarak 15-25 km masih pas jika riding dengan gear seperti ini. Selain itu, riding gear begini menurut MMBlog juga masih pas untuk riding bareng motor apapun, baik matik imut, matik bangor, sport 150 CC, 250 CC, hingga moge-moge, ya kalau mau tampilan lebih keren, naek 250CC atau moge-moge fullface bisa jadi pilihan menarik (tapi ya panas kalau di kota macam Jakarta).
Bagaimanapun juga safety gear adalah sebuah perangkat untuk meminimalisir dan melindungi tubuh kita dari cedera. Bermotor itu harus fokus, tenang, dan penuh perhitungan, bahasa istilahnya adalah Ikhtiar. Kita tetap hanya riding di atas dua roda yang berbaris dan berdiri di atas keseimbangan, oleh karena itu resiko cedera dan bahaya tetap mengintai. Gak usah dijalan raya, bahkan di sirkuit yang notabene sudah aman dan mewajibkan ridernya untuk menggunakan safety gear berproteksi tingkat tinggipun masih bisa memakan korban. Seperti Brother kita Denny Triyugo, pembalap Astra Honda, yang meninggalkan kita semua karena cedera, pendarahan di otaknya (selamat jalan Masbro). Dari kejadian yang menimpa sobat kita ini, bisa dipahami bahwa maut adalah milik yang Maha Kuasa, sebagai manusia kita hanya bisa berikhtiar dan berdoa.
[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]
Oke deh, monggo disharing bagaimana safety gear temen-temen kalau riding. Pake jaket protektor? Pake kutang doang? Apa pake sarung? Hehehe. Hati-hati dijalanlah pokoknya, helm kalau bisa dipake aja biar kata riding deket. Riding deket itu gak bikin aspal jadi lembek loh, wkwkwkwk .[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]
yen motorku mio cuilik nang indomaret g perlu pakai helm ya…po meneh sarung tangan.xixixixi
Kabeng keblinger kie…. #maburrrr
Utk jarak dekat riding matic, ckp pake helm half face dan bawahan sarung saja, semriwing…joss!
kalo aku sih tergantung kepengin ato gak 😀
Rumah kantor PP 20-21 km, jaket kulit asgar, sarung tangan fox bomber, celana ngantor, helm half face bogo/ROM, sepatu ngadidas, balaclava. Itu kalau pake skutik.
Kalau pake moge 250 ke atas, celana ganti jadi jeans, base layer, jaket panama protector, helmnya ganti open face (flipped up) masairoh atau full face KBY eh KBC, sepatu salbolier mid…
Kalau ke warung yg gak nyebrang jalan raya besar…celana pendek, sendal, topi. Kalau nyebrang n lewat jalan raya topi ganti half face. Itu skutik biasa. Kalau vespa/moge, semua tetep tambah sarung tangan aja…
——
http://kobayogas.com/2014/08/09/ducati-monster-795-corse-termignoni-spec-full-test-ride-and-review-part-i/
setujuuuuuu
Ke alfamaret tinggal nikung pake wearpack balap,helm full face, sepatu boot bawa stick nidji naiknya skupi… Wis cukup …
Bener.. kadang ada yg suka lebay. Cuma muter keliling komplek aja disuruh pake baju lengkap loh… (jaket kulit , glove, knee protector).. -_-
Kalo saya k indomaret atau sejenisnya jalan kaki, atau kdng pakai sepeda polygon kalo cm keliling kota, tempat kerja pake baju casual biasa nah kalo baru klo perjalanan jauh tergantung destinasi,kadang bawa roda 4 atau klo lagi pengen hemat baru pake motor kelengkapan biasanya Half face Ink, base layer respiro, respiro deltha R3 merah, kadang pake yang Alpha R3,sarung tangan respiro dtrack ltp da, masker respiro, kacamata minus,bawa juga rayban luxoticca,sepatu wenderbrenner,kdng pake jeans wrangler,tapi skrg lebih sering pake jeans contin dayride 2.0 cmn skrg saya udh gak pake knee protector berasa kaku,n bikin memar d kaki -_-
aku standar : jaket , jeans ,helm fullface , sendal crocs
sarungan 😀
Yang penting pake helm dulu, di sini pake helm aja banyak yang masih males….
PRO Scooter, Bengkel Spesialis Piaggio & Vespa Modern
http://motobikerz.com/archives/6738
Helm ya yang paling wajib…
Kalau yang di Vietnam cuma pakai yukensee
300m-1km?
jalan kaki brat. kalo diatas 2km gw baru naik motor
BTW, almarhum pake helm merk lokal ya.
memang helmnya merk/tipe apaain sih?
pm please 😀
wah ini 😀
—————————————–
Yuk Pasang Stabilizer rantai
http://rpmsuper.com/2014/08/11/pasang-stabilizer-rantai/
Setiap hari jalan 25km, gear: helm supermoto Snail, sarung tangan fox non protector, sepatu RVR sampai setengah tulang kering, jaket non protector. Alhamdulillah sejauh ini aman terkendali. Kalo jalan di dalam kompleks, sayangnya ga pake helm, Bro Vandra :p (cuma 10km/j kok)
mantaapppp
Perlngkapan standart aman dan irit,helm fullface ,srung tangan no protect,celana jeans,sepatu biasa klo bs boot smpe mt kaki.utk irit nya ,jarak dkt 100-300m dgn safety gear diatas motor jgn dnaikin didorong aj smpe tujuan.utk jarak 50km keatas motor naikin kereta api aj dgn gear yg lngkap kt duduk diats mtor msing2 bs smbil tduran resiko kcelkaan lbh kecil .itu tips aman n irit ngoahahaha…
siyaaappp
Setuju om, misal mau Jum’atan ke Mesjid dlm komplek yg sepi bnyk poldur masa mau pake full gear lengkap(knee protector,helm fullface,jaket standar MotoGP,sarung tangan berprotector,sepatu, dll). Ada yg bilang suruh jalan, iya klo lg mood, klo ga atau udh ktinggalan pegimane? Inti’y sesuaikan jarak tempuh & medan yg dilalui aje.
Wah,kalau cuma 300meter sih…biasanya pakai sepeda kayuh doang…