Lanjut Om
Setangnya punya karakter touring dan trail yang kuat Sob. dibilang lebar, tentu enggak selebar setang byson atau Suzuki TS. Dibilang tinggi, lumayan juga, tapi enggak setinggi dan semenjulang setang tiger revo. Ukurannya pas buat matik, bahkan buat motor roadster aka nakedbike pun, setang ini menunjang kenyamanan secara berlebih lho, IMHO. Enak, posisi riding nyaman betul, pas banget lah ini buat hari-hari, atau ngetrip agak jauhan. Speedo juga gampang dipantaunya.
Nyalain mesin, suara mesin menyalak halus, matik zaman sekarang mah pasti begini, adem, sejuk, dan kalem. tapi begitu gas dibleyer, ada sedikit sautan yang rada galak, hmm, kok berasa ya torsinya dari suaranya? Makin penasaran, okelah, ajak jalan aja! Pelintir gas, motor langsung melaju, gak terlalu banyak jeda dan enersy loss dari CVT-nya. Setelah jalan, coba angkat kaki buat taro di dek, lhoo?
Nah ini, MMBlog agak kaget, biasanya matic-matic Suzuki itu dek-nya relatif rendah, angkat kaki dikit, kaki langsung ketemu sama dek dan bisa santai. Tapi ini kudu angkat kaki lebih tinggi Sob, hmm, apakah karena efek ground clearance yang lebih tinggi juga gegara suspensi belakang yang dibuat lebih panjang? Bisa jadi? MMBlog yang biasa pakai SPIN, Hayate, dan Address, jadi agak kagok di awalnya, tapi lama-lama ya terbiasa juga.
Riding di aspal, asli Sob, gak ada yang salah sama motor ini! Malah yang ada betul semua. Handlingnya ringan, nurut, dan presisi. Posisi ridingnya juga santai tapi sigap. Respon mesin yang baik, kalem serta bertenaga. Jujur, MMBlog sebenernye pengen motor matik kecil begini, matic Suzuki lawas tuh berat-berat, wkwkwk. kecepatan dari diam, sampai 60 km/jam, dapat diraih dengan mudah dan santai.
Contents
Juara kecamatan lokal