Part 2
Lebih gila kalau Burung, ini mahluk idup, bisa mati ๐ . lalu gimana dengan motor? Makanya, enggak tertutup kemungkinan kalau motor itu bisa aja bener dijual sama seller seharga 200-300 juta, terus ada yang beli. Inget Sob, diluar sana, ada lho orang-orang yang bener-bener sudah buang duit. Perusahaan segambreng, duit masuk per hari ratusan juta, beramal udah dimana-mana, tapi dia punya feel hobi kayak bocah 6 taun yang kalau udah pengen ya harus pengen, bodo amat harga mahal kek, atau gimana kek, nah kan? Ini analisa MMBlog yang pertama.
Yang kedua? Gak tertutup kemungkinan juga ini semacam reality Show masbro. Ada produsernya, ada sutradaranya, ada artisnya, dan pasti ada skripnya. Sebuahnya di kendalikan dalam satu MOU beralaskan hukum yang mengikat . objektifnya? Ya banyaklah. Mungkin menciptakan pasar baru, bikin image motor tertentu jadi lebih baik sehingga untung jadi lebih banyak, dsb. Soalnya sekarang ini era keterbukaan informasi yang lebih mudah. Cuman pakai jempol, berita kayak apa juga bisa dicari, beda sama dulu, yang mesti buka lembaran kertas singkong.
Lastly, MMBlog bener-bener gak tau faktanya gimana. Artikel ini isinya jelas opini probadi berdasarkan terawangan dan pengamatan di layar ponsel . ya mantaplah kalau bener, bisa gak ye Mas Moel laku 1 Milyar? Ini motor jelas lebih langka lagi, yang paper bisa diitung jari tangan (kanan) doang lho. Kali ada yang khilaf ๐ . apa kita bikin aja ceritanya nih? ๐ . oke deh, semoga berguna ya Sob. sering-seringlah ada berita kayak gini, ketimbang berita Covid melulu ๐ .
Yang sudahยฒ sih hanya sandiwara galih dan ratna… Alias Drama?….
Drama regulasi yg membuat episode ini tetap berlanjut…. Entahlah ?
Wah gita cinta dari smk. Bisa tuh diangkat lagi. Ngedascolt bingitz dahhh
Mas moel d tambah rumah kang vandra mungkin bs 1M
Wow ngegandosyin banget nih
Optimis dan senantiasa mohon kemurahan dari Nya.
Itu bukannya yg dinamakan monkey business mang?
Seperti pas musim tanaman gelombang cinta, musim batu akik dan sekarang merambah ke musim motor tua.
Saya rasa belum bisa disejajarkan. Karena sepeda motor lawas itu dulu pernah “jaya”. Atau minimal exist. Meski tidak top.
Sementara untuk jenis tanaman & jenis akik itu lebih merupakan suatu yang intentionally introduced. Dengan dibumbui berbagai cerita.
Untuk motor lebih ke nostalgia. Logis secara historis.
Itu menurut saya sih.
Mesti pintar milah-milah soalnya motor yg langka dan mjd koleksi memang harganya tergantung kesukaan dan mgkn ada sejarah atau tandatangan pembalap legend.
Jika sparepart NSR itu msh tersedia dan jika direstorasi sampai jadi harganya tdk sampai 200jt atau mgkn malah sepertiganya artinya 200jt++ itu ngibul
Jadi inget sama fenomena tanaman antorium dan batu akik.
Motor bikinan jepang dan eropah itu bermutu tinggi. Orang Indonesia bosok klo bikin motor. Itu fenomena kekal tertanam mendalam.
Spt tanaman hias, burung, ikan dan semua yg berkaitan dgn hoby bisa dibuat tren supaya menarik perhatian dan meningkatkan nilai jual.
Biar heboh mas mul d tuker mbit seken tapi kang vandra yg nambah 10jt …d jamin heboh daah…wkwkwkwk
Honda adalah Jepang. Jepang sudah membuktikan. “Saudara tua dari Timoer” bukan laaagh kebohongan, bukan laaagh janji. Tapi komitmen mereka kepada bangsa kita.
Tidak ada Jepang, tidak ada pula Honda, Yamaha, Suzuki n Kawasaki.
Long live japanese
For Prosperous Indonesia
Dan org jepang msh lbh baik dgn teknologinya ketimbang anak bangsa sendiri yg justru kerjanya menipu dan merampok uang rakyat….horrasss
Ngedascolt bingitz