#MyBikeStory, Cerita Dibalik Memilih Suzuki Shogun 110

53

Sobat MMBlog sekalian, tahun 1997, tahun yang mana mungkin anak-anak milenial sekarang baru pada lahir atau mungkin belum lahir, bisa dibilang tahun pertama kali MMBlog baru bisa mengendarai sepeda motor. Saat itu, MMBlog baru mau masuk SMP, dan bokap membutuhkan kembali sepeda motor sebagai sarana penunjang kegiatan sehari-hari, setelah puluhan tahun absen naik motor di masa mudanya yang pakai Kawasaki G7.

Pilihan saat itu yang tersedia enggak banyak. Motor bebek, motor dua tak, dan motor sport Honda dengan mesin pendingin udaranya. Mikir-mikir biar MMBlog juga bisa pakai, dan bokap juga masih belum terlalu mendapatkan sentuhan motor kopling lagi, akhirnya dipilihlah motor bebek. Saat itu, bebek kebanyakan 100 CC Sob, Supra bisa dibilang motor sejuta umatnya. Lalu muncul Suzuki Shogun 110, bisa dibilang ini motor istimewa.

Promosi Suzuki Shogun 110 juga masif. Masih ingat banget banget MMBlog akan iklan motor ini yang seringkali muncul di Telekuis Jari-Jari yang dibawakan oleh Almarhum Pepeng, passwordnya “teeet…teeet..greeeeng…greeeeng Shoguuunnn”. Saat itu, motor 4 tak, motor dengan rem depan cakram, dan CC di atas 100, adalah motor yang hebat dan kaya akan fitur, ngakak juga kalau inget-inget lagi 😆 , yaudah, Shogun 110 akhirnya dipilih, harga belinya kalau enggak salah 9,5 Juta, ready stok di Suzuki Sun Motor Matraman, Jakarta Timur.

Di awal-awal, MMBlog sebenernya agak malas bawa ini motor Sob. saat itu, Suzuki Shogun 110 atau Shogun Kebo dimensinya terasa besar, motornya juga berat, ah males dah :mrgreen: , tapi bokap selalu maksa dan nyuruh agar MMBlog belajar motor, ya mau enggak mau, akhirnya bisa juga Sob. di Komplek, ada temen masa kecil yang sudah bisa bawa RX King, tahun 1996, Danang namanya, MMBlog suka jalan sore sama masbro yang sekarang udah punya 3 anak ini. Ngomongin kena tilang? Pernah Sob, di Manggarai, kagak pakai helm, kagak bawa dompet, dll :mrgreen: , motor dikandangin dan pulang naik ojek, ngomong ama bokap, disamperin ke kantor polisinyam entah apa yang diomongin, akhirnya motor keluar :mrgreen: .

Suzuki Shogun 110 di masanya adalah motor yang lumayan kencang. Supra? Janganlah ngelawan Shogun, kondisi barunya bener-bener ngibrit. Kecepatan 110 Km/jam on Speedo bisa diraih di Jalan Matraman Raya yang dulu ada putaran baliknya :mrgreen: . stabil pas kencang, shifting juga halus, ini motor di masa-nya memang bebek istimewa. Makin sering dipakai, kok enak ya naik motor, hingga beberapa kali, ini motor MMBlog bawa ke Sekolah. Temen sekolah saat itu, ada yang bawa Supra ada juga yang bawa GL, ada juga yang bawa RX King. Ya gitulah motor-motor anak remaja tanggung tahun 90-an akhir.

Suzuki Shogun 110 akhirnya harus berpindah tangan di tahun 2004. MMBlog udah pakai Kawasaki Eliminator, dan bokap kayaknya udah males oper gigi :mrgreen: . oke Sob, itu cerita si Shogun 110, motor pertama MMBlog. Generasi lawas, motor pertamamu apaan? Yang jelas bukan Honda CBR250RR kan? 😆 .

instagram

Villa Kanaya

53 COMMENTS

  1. Memori masa lalu ini caakkk….. Motor masa masa jomblo ngonthel sepeda jengki nihhh.. Dualima tahun lalu budhee….
    Sekarang mah udah naek motor chinese karoseri Semarang pakdheee….

  2. Klo motor pertama ane dulu Shogun 110 yang generasi kedua, beli gress sekitar tahun 2003 dipake sampe 2006 klo ga salah. Bebek-bebek 4 tak tahun itu pada umumnya mesinnya overstroke, (Vega, Jupiter Z, Jupiter MX 135, Karisma, Kirana, Karisma) dan nearly square (Astrea Grand, Astrea Prima, Supra X). Shogun 110 ini bareng Kawasaki Blitz R mesinnya overbore sendiri, tenaganya termasuk guede buat ukuran motor bebek.

    • Wah cuma 3 tahun. Ane mocin made in Semarang saja bisa more than a dozen of years lho…. Udah turun mesin dua kali. Sekarang oli netes terus disinyalir kuat seal persneling nya. Yaaagh…. (triatmono’s style) ngumpulin duit deeegh…(triatmono’s style lagi)

  3. Motor pertama saya Supra 100 tromol dioprek kagak kenceng2… satu2nya yg paling awet dari motor ini adalah suara getaran bodinya… dari servis gratis pertama sampai motornya dijual kaga hilang…wkwkwkkw

  4. dulu tetangga banyak yg punya shogun persis di ilustrasi. Ada tetangga yg udah SMA punya nih shogun, sering dibawa keliling komplek, wih keliatan nya keren.
    Kalo gw pertama muter gas, pake grand, tapi rutin belajar nya pake gl100.

    • Wahhh…. Makin tak terlupakan dong deh itu masee…. Betul-betul moment yang ngejoss ngegandos dehh mase….

    • Kawa blitz juga masee….9jetian… Tep yang teraffordable tapiannya
      Tapi ane tep beli mocin di 2005 hingga nowadays
      Hahahaha…. Hadeuuhhh…… Ga krismon ga repormasi… Jaman Jokowi pun ane tetep kismin mengkis-mengkis… Hadeuuhhh…..

  5. motor pertama vega 1999, masih ada barangnya. pernah kena sentuhan knalpot aftermarket, pernah pake ban cacing. sekarang distandarin lagi. masih enak dipake dan mesin masih oke.paling buluk saja

  6. Yamaha V75
    GL100 1979
    Tornado GX
    Supra X
    Kharisma
    Tiger Revo
    Jupiter Z Burhan
    Tiger Lama
    Megapro Primus
    Megapro Fi

    Kalo di list banyak juga ternyata???

    • Yamaha V75 itu apa masbrodabs…??
      Kakaknya ymh alfa..??
      Hadeuuhhh…… Suka gonta-ganti motor nih… Saya mah liat punya tetangga or di parkiran sudah cukup terlampiaskan lah…
      Sekarang pegang redmi 4a bisa liat moge all over the world, all pabrikans n series. All timelines juga. As that simple , enak khan..??

    • Wahh… Megapro fi itu rare biker banget berarti anda itu brorr… Top dahh… Alus mesinnya kan? Gua juga pengen dulu itu. Ahakan tehetapi lagi-lagi alasan klasik jadi kendala…. Doku gak pernah cukup. Kepakai ini itu terus…. Waduhh tobat tenan budheee

  7. 1998 jaman SMPTN di Surabaya.. Mojokerto-Surabaya..tambah lama tambah ngacir ngebutnya..
    Bisanya minjem temen.. gak punya motor soalnya..

  8. Honda Grand Impressa (Warna Hitam List Ungu)
    Yamaha RX-Z (Warna Biru)
    Suzuki Shogun 125 Gen 1 (Warna Biru)
    Suzuki Satria FU CBU Gen 1 (Warna Merah)
    Honda Vario 125 Gen 1 (Warna Putih)
    Yamaha Vixion Gen 1 (Warna Merah)
    Honda CBR 250 CBU Thailand Gen 1 (Warna Merah)
    Honda CBR 150 Old CBU Thailand (Warna Merah)
    Honda CBR 150 Repsol CBU Thailand (Warna Repsol)
    Honda Vario 110 Fi (Warna Putih)
    Honda CB150R Street Fire Gen 1 (Warna Merah)
    Honda Scoopy Fi (Warna Putih)
    Yamaha NMAX 150 ABS Gen 1 (Warna Abu2)
    Honda Revo Absolute (Warna Merah)
    Yamaha MT25 (Warna Merah)

    Yang saya ingat dengan banyak cerita didalamnya 🙂

  9. Suzuki Shogun R 1997, harga (kalau nggak salah) Rp. 4,375 jt, nyicil ke ortu, lunas 8 bulan kemudian. Shogun R ini bagi saya istimewa jika dibandingkan rival-rivalnya saat itu, Honda Impressa, Kawasaki Kaze, dan Yamaha Crypton. Sudah memakai rem cakram, ada gear indicator, engine cut off, pendingin oli, sudut mesin yang agak mendongak (tidak datar seperti rivalnya), dan shock breaker yang lebih rebah (tidak tegak).
    Dulu seminggu sekali dipakai keluar kota (Bandung-Parakan Muncang/Sumedang) dengan gas sampai mentok karena situasi saat itu memungkinkan di sepanjang jalur cepat Soekarno-Hatta Bandung dan sepanjang By Pass Rancaekek ke arah Sumedang. Motornya stabil, gasnya masih bisa disentak saat sudah mentok (>105 km/jam di speedometer), ditanjakan ke Ciwidey berboncengan juga oke, selain itu suspensinya nyaman, tidak membuat pinggang sakit walaupun jalan lebih dari 100 km pp dan boncengan, mungkin karena didukung juga oleh joknya yang lebar dan empuk.
    Tenaga dan kenyamanannya baru benar terasa pada saat dibandingkan dengan Honda Karisma (edisi pertama, disc brake, speedometer digital dan dual tone silver hitam, striping merah, biru kuning), yang terasa lemah tenaganya dan suspensi serta ergonominya yang membuat cepat lelah dan sakit punggung.
    Komponen mesin Shogun ini pun awet dan tidak pernah ada masalah sampai 7 tahun pemakaian, dibandingkan dengan Karisma yang sempat ada penggantian modul kelistrikan karena ada kabel yang melekat ke rangka yang menyebabkan fungsi speedometer digitalnya mati (belum setahun pemakaian), dan ternyata terjadi juga pada Karisma sobat saya dan beberapa Karisma yang lain saat itu.
    Sampai terakhir dimiliki sebelum dijual ke saudara, Shogun ini tidak pernah dimodifikasi. Yang saya perhatikan benar olinya (pakai BP) dan bensin pertamax, selain ditambahkan turbo cyclone di intake manifoldnya. Pengalaman pribadi bersama Shogun R ini memberi impresi yang istimewa terhadap produk Suzuki. Berharap segera ada lagi produk Suzuki yang fenomenal dan menjawab kebutuhan masyarakat seperti saat masa keemasan Suzuki Shogun.

  10. Th 2001 beli shogun R (mamik) karena kepincut shogun kebo punya teman yg larinya kenceng dan halus mesinnya. Tdk sampai 2 tahun aku jual krn mesin sdh kasar spt mesin jahit. Ternyata kualitasnya tdk spt shogun kebo yg terkenal tangguh dan badak..??

  11. Motor pertama Vega R 2006, sebelumnya 1997 diajarin bapak naik motor Suzuki TRS. Vega merah itu sekarang masih dipakai mertua hehehe..

    Btw yg paling saya ingat dari Shogun ini adalah test digeber 24 jam di Sentul waktu itu. Pamer kehandalan mesinnya.

  12. Shogun kebo 1997 tapi beli bekas tahun 2000. Dipakai sampai 2006. Kemudian disimpan tapi pajak masih dibayar. Dibangun lagi tahun 2019. Ternyata, parts body motor bebek suzuki itu lebih susah nyarinya ketimbang parts mesin. Tapi, nggak mau beli online, soalnya kan plastik. Takut pecah kalau dikirm jauh – jauh. Jadi ya, muter dari 1 bengkel ke bengkel lainnya. biasanya nyari plastik body gitu 3 atau 4 bengkel baru dapat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here