Razia Knalpot Brong di Toko di Jawa Timur, Harusnya Tindak Pabrik/Produsennya Juga

15

Sobat MMBlog sekalian, menarik melihat apa yang post di sosial media milik Polrestabes Surabaya hari ini. Yups, Kepolisian wilayah Surabaya, saat ini sedang melakukan penertiban knalpot bising/brong Masbro. Bukan di jalanan, tapi di toko-toko yang menjual knalpot model begini, hmm, agak unik juga ya. karena apa unik? Karena penertiban dilakukan dari hilir ke hulu, bukan dari hulu ke hilir. Yups, setelah dari jalanan (pemakai), beranjak ke toko (penjual), bukan dari pabrik (produsen) terlebih dahulu.

Sebenernya, perkara knalpot Brong atau knalpot racing home-made ini penyelesaiannya enggak sulit sama sekali. Pemerintah hanya perlu mengadakan undang-undang terkait barang produksi yang distandarisasi. Setiap produk yang ada harus lulus dan laik uji, baru bisa dan boleh dipasarkan ke publik. Kalau belum ada itu semua, tentu saja gak boleh beredar. Nah, kalau begini, tinggal produsen besar aja nih yang bisa main, yang produsen kecil yang memproduksi knalpot aftermarket asal-asalan gak bisa gerak.

Atau udah ada peraturan demikian? Kalau udah ada ya lain ceritanya.

Knalpot yang diciduk dan dirazia terlihat adalah knalpot brong yang mana bisa dibuat oleh pengrajin manapun. Knalpot sederhana, knalpot untuk motor entry level. Biasanya, knalpot-knalpot ini dibuat oleh industri rumahan. Nah, bisa jadi juga, setelah merazia pemakainya dijalan, diperoleh informasi di mana tempat jualnya, nah setelah dirazia tokonya, diketahui di mana yang bikinnya. Agak riweh emang kalau mau nertipin perkara beginian, perkara usaha mikro. Ya kayak cemilan pinggir jalan aja, emangnya itu semua udah terdaftar di BPOM atau ada sertifikasi halal?

Tetep aja beredar dan dibeli kan? Apalagi telor gulung, hmm, yummy banget! Tapi bedanya, kalau cemilan pinggir jalan gak meresahkan, kalau knalpot brong, emang lumayan berisik, apalagi mayoritas dipasangnya di motor satu silinder pula. Ya kita tunggu aja kelanjutannya Sob, ada saran atau opini tambahan/berbeda? Silahkan temen-temen taro aja di kolom komentar ya! sekian, terima kasih, dan semoga berguna!

instagram

Villa Kanaya

15 COMMENTS

  1. pokok na mah harus d standarisasi & peraturan harus d revisi lagi, jd pembeli beli knalpot aftermarket bisa merasa tenang. coz ane jg pengen pasang knalpot aftermarket tp tetep engga mau berisik banget.

  2. Sbnernya udh males ttg berita beginian soalnya rame dibahas tp dr atasnya gitu2 aja malah konsumen/riders yg jd sasarannya dgn alasan mengganggu ketertiban, melanggar dan alasan2 lain yg buanyak bgt.
    Setuju sm om vandra, yah kelakuan polkis kita emng aneh2 om, menurut sy itu tindakan bo*** pk acara razia toko segala wkwkwkkwk, kecuali knalpot brong yg udh karatan ky mulung di tukang loak itu wajib dimusnahkan

  3. Walupun ada aturan cc sekian max sekian db, tp tdk dijelaskan bagaimana sop pengukuran kebisingan. Apakah dalam jarak brp meter? Pada rpm brp? Arah pengukuran?
    Krn banyak knalpot aftermarket yg suaranya tdk bising (menurut bbrp rider/konsumen) tp tetap dilarang.
    Razia penjual sepertinya juga kurang berefek, krn tdk diimbangi dg edukasi pada end-user. Jadi end-user cuma tahu knalpot brong = tilang, mereka tdk tahu seberapa mengganggunya knalpot brong murahan mereka. Jd selama ada demand, produksi bakal lanjut terus.

    • Knalpot import kan banyak yang dah lulus standar EURO 4 sama JMCA macem Akra , Yoshi, Nasert dll. Tapi, kalo dimarih terutama kalo dipake mocil tetep aja ditilang ma polkis. Padahal standar pengujiannya jelas tuh knalpot2.

  4. Sebenarnya, manfaat positif nyata dari knalpot brong (yg bikinnya tanpa riset) apa ya bro? Ada yg bisa jelasin secara ilmiah?

    Yg saya tahu sih efek negatifnya:
    1. Berisik. Suaranya mengganggu bayi dan orang sakit (dan orang sehat juga).
    2. Belum tentu menaikkan tenaga. Yg punya buku “Hal2 Penting yg Harus Diketahui Pemakai Motor Honda” terbitan AHM, di halaman 21 disebutkan bhw “Tenaga motornya kalau diukur dgn alat pasti turun”.
    3. Menambah polusi udara. Krn knalpot yg ada catalytic converter malah dicopot.

  5. Coba seandainya ada aturan yang jelas dan di atur oleh standarisasi nasional SNI, dan dibarengi dengan sinergi antara pemerintah, kem.industri, kem.perdagangan, kepolisian. Supaya aturannya seragam diantara pihak tersebut. Misalkan diberi logo khusus yg memiliki no.register/barcode khusus yg disematkan pada knalpot aftermarket. Sehingga kepolisian pun bisa memeriksa lewat aplikasi khusus yg bisa memverivikasi nomor registernya. Jika tidak terdaftar berarti anda menggunakan produk palsu dan berhak ditilang…. Ini hanya salah satu contoh saja….IMHO

  6. Kalo menurut saya knalpot selain knalpot bawaan harusnya ngga dipakai dijalan raya, mau itu udah distandarisasi harusnya peruntukannya untuk di sirkuit, karena selain suara yg menganggu, hilangnya catalitic converter belom lagi asap buangan knalpotnya yg langsung ngenain pengendara di belakangnya jelas merugikan banyak pihak dan lingkungan.

  7. Segi positif knalpot free flow menurut ane, sbg alternatif pengganti knalpot std kalau sudah rusak/kropos/patah, n lg bokek krn bs dibeli dgn harga yg mayan lbh murah dri knalpot ori std nya. Lbh safety dijln krn ada suaranya, resiko ketabrak kendaraan org yg tiba2 keluar dri gang atau persimpangan minim. Tuk penyebrang jln jg lbh aman krn bs denger/tau ada kendaraan kita mau melintas. Nyalip kendaraan didpn jg lbh aman krn pengendara lain tau ada kita dibelakang, jdnya terhindar dri resiko srempetan, dan utk pekerja yg plg larut mlm, lbh aman krn dpt mengurangi ngantuk dijln, hehehe…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here