Konsumsi BBM Motor 250 CC Bisa Lebih Boros Atau Sama Seperti Motor 650 CC, Tanya Kenapa?

Sobat MMBlog sekalian, MMBlog jadi inget satu hal ketika MMBlog riding bareng Om Kobay. Ketika di lampu merah, Om Kobay sempat melirik speedometer si Merah, dan melihat average fuel consumptionnya yang 1:21, dan beliau langsung ngomong “anjrit, irit juga!”, nah ubek-ubek artikel lawas beliau, ternyata emang ada tulisan mengenai konsumsi BBM Kawasaki Z250 yang ternyata bisa 1:18 atau kalau lagi santai/touring bisa 1:23 atau 1:26, jujur, ternyata konsumsi bensinnya sama kayak ER6n, kenapa bis a begitu?

[fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Disini emang ada banyak faktor yang memperngaruhi konsumsi BBM sepeda motor. Selain motornya sendiri, tentu perangai atau style riding dari ridernya juga sangat mempengaruhi tingkat kehausan motor tersebut minum bensin. Tapi kalau beda CC yang lumayan jauh gini, sebenernya ada satu hal mendasar yang menyebabkan kenapa konsumsi bensinnya bisa sama atau lebih boros.

[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Gak lain gak bukan adalah power dan torsi dari motor tersebut Sob. sederhananya gini, ketika motor 650 CC, ngacir dengan kecepatan 80 km/jam, top gear di gigi 6, rpm manteng dengan khidmad di 3500 rpm, bukaan gas atau throttle sedikit banget pelintirannya, untuk mencapai kecepatan segitu, juga hanya dengan pelintiran gas yang sedikit, gak perlu ngebuka ngehentak, motor udah cepat berakselerasi.

[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Kemudian motor 250 CC, ngacir dengan kecepatan 80 km/jam, top gear di gigi 6, rpm manteng di 5000 rpm, bukaan gas atau throttle lumayan menganga, untuk mencapai kecepatan tersebut butuh pelintiran gas yang dibuka dengan lumayan menghentak, apalagi kalau situasi ridingnya emang lagi uber-uberan sama moge 650-1000 CC, tentu secara logika sederhana bensin yang dibutuhkan juga lebih banyak kan? Energi losses yang ada di motor CC besar bisa diminimalisir dengan optimumnya akselerasi dan rendahnya rpm namun motor melaju kencang.

Apalagi di cas om kobay, die kan kalau bawa motor mana bisa ngegas ngurut, yang ada buka pol langsung sampe throttlenya dower kalau kate orang Betawie . nah, ada pengalaman serupa atau input tambahan? Silahkan temen-temen taro aja dikolom komentar yah.

[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]