Ban Belakang – Depan Beda Merek, Masalah? Gak Kok, Amaaan, Asal Enggak Botak!

[fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Sobat MMBlog sekalian, MMBlog pernah mendengar bahwa menggunakan ban motor berbeda merek di roda depan dan roda belakang, dapat memberikan riding quality yang buruk, benarkah demikian? Mungkin iya, kalau ban depannya ban trail, ban belakangnya ban aspal, atau ban motor khusus roda depan dipasang di ban belakang, atau sebaliknya ban khusus roda belakang di pasang di roda depan (tapi yang ini MMBlog pernah coba juga gak masalah). Nah, sepengalaman MMBlog sih pakai ban depan-belakang beda merek gak ada masalah berarti!

Pengalaman ini MMBlog gunakan di Honda Scoopy dan Suzuki Thunder 250 milik MMBlog pribadi. Scoopy menggunakan ban depan standar pabrik dari baru, sedangkan ban belakang, sebelumnya pernah pakai FDR Sport XR Evo, terus karena bunting, ganti pake Ban Swallow tipe termurah, wkwkwkwk . terus Thunder 250, kalau ini mah dari baru bannya Cuma seragam sekali, abis itu udah deh, Dunlop – Battlax, Dunlop – Swallow, sampe sekarang FDR – Swallow . ada masalah? Pernah jatoh? Alhamdulillah gak pernah sama sekali kang mas 😆

Emang ada sedikit ketidaknyamanan ketika menggunakan swallow X-Worm, untuk jalanan kering mah oke deehh, tapi pas turun dari puncak kondisi jalanan ujan, becek, gak ada ojeick, ampuunn, kudu pelan-pelan . licin udah kayak sabun cuci tumpah ke ubin

[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Kombinasi ban FDR Sport XR Evo di Roda depan Thunder 250, dan Swallow Stream di roda belakang, malah sempet MMBlog pakai untuk trackday, ngegas pol, ngerem pol, dan cornering di sirkuit internasional Sentul, Jawa Barat. Emang sih, MMBlog gak sekenceng temen-temen Thunder atau inazuma yang lain, tapi ban lumayan lengket kok, nikung di R1 90 km/jam terus ngembangin ke 100 ke R2 ban masih tetep antep, padahal suspensi belakang bisa dibilang udah “capek”.

[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Tapi ya itu, MMBlog kan bukan rider yang perfectionist. Mungkin ada sedikit getaran di setang, atau apa, atau ini itu, kalau rider perfectionis ada aja pasti komentarnya. Karena sahabat MMBlog pernah mengomentari bahwa penggunakan ban Sport XR Evo di roda depan membuat getaran di area kemudi jadi lebih kerasa, karena Sport XR itu lebih dikhususan untuk roda belakang yang mana tekanan bobotnya lebih berat.

Tapi sekali lagi, bagi awam, bukan profesional, bukan pembalap, ban beda merek depan belakang mah bukan problem (setidaknya bagi MMBlog pribadi), malah pernah denger pas wawancara pembalap yang podium di YRC, ada pembalap yang pakai ban beda merek di depan dan belakang, depan pake Battlax (Bridgestone) belakangnya pake Pirelli .

Oke deh, semoga bermanfaat yah Sob.

[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]