Official First Ride Impression With Yamaha R25, Mantap ini Motor!

42

[fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

DSC_1600
cocok yaa. ixixixxiix, Lorenzo Banget!

Sobat MMBlog sekalian, akhirnya kesempatan yang ditunggu-tunggu datang juga, yaitu jajalin motor sport 250 CC racikan YIMM yaitu Yamaha R25. Seperti yang udah MMBlog bahas di artikel sebelumnya, pada hari sabtu tanggal 21 juni 2014 kemarin, Yamaha Indonesia menyelenggarakan test ride Yamaha R25 untuk para indener dan juga Blogger. Sipppp, MMBlog konfirm dateng, dateng bareng Mbah Bonsai Sang Dosen Ceria nan Rusuh setelah menjemputnya di Stasiun Gambir (laen dah preman jatimotoblog :mrgreen: ).

10490160_802502993107795_1733750437_n

Sampai di Telaga Sampireun Ancol, MMBlog langsung ke lokasi test ride. Disana udah banyak indener yang antusias banget pengen jajalin R25. Celingak-celinguk, eh gak taunya ada mas Triatmono juga. Gak lama kemudian, ketemu sama Mas Didik NH, Mas Endrik Sejuta Umat, Om Saranto Arantan, dan blogger superjosajib dan sakarepmu Kang Arie Pitstop yang cool, xixixixi. Celingak-celinguk lagi, ealaah, ketemu sama test rider moge yang ulasannya jos gandos, Om Leopold dengan putranya Regis, tapi Om Leo belom ngeh kayaknya kalau yang negor die MMBlog, wkwkwkwk, salam kenal Om, sesama penunggang ER6n nih 😆 .

MMBlog test ride motor selama 3 sesi, xixixi, ditambah satu sesi dengan R15. Setelah foto-fotoin Mas Didik yang test ride duluan, akhirnya MMBlog test juga. Test pertama MMBlog pakai R25 warna biru putih, test kedua pakai R25 warna item merah, dan yang ketiga warna biru putih lagi 😀 . Oke deh, dapet motor nomor 6 MMBlog test bareng sama Mas Mitra, Kang Arie, dan Mbah Bons. Sebelumnya, seperti biasa, MMBlog bawa riding gear sendiri yaitu RS Taichi RSJ240 Exceed Mesh Jacket, Helm HJC Lorenzo (PAS banget nih), Fox Bomber Glover, dan TCX Boot. Pas Bawa yang item merah jadi matching banget euy sama kostum MMBlog :mrgreen: Lanjut ke reviewnya ya teman-teman.

Ergonomi

DSC_1592 10479569_802497619774999_1345395729_n

Oke deh, gak pake ba-bi-bu langsung dudukin aje yang warna biru putih. Ya namanya motor sport yang buritannya tinggi, MMBlog yang tingginya 167 ini kudu ngangkat kaki tinggi-tinggi untuk bisa nunggangin. Langsung duduk di atas joknya, Hmmm, empuk juga ya ini jok. Naikin kaki ke footstep, masih tetep rileks kok walaupun letaknya lurus dengan jok. Coba gapai setang yang ada di depan mata, hayyaaahh, kok nyaman banget ini yak. Bahkan masih lebih nyaman dan santai nunggang ini motor daripada nunggang Z250. Badan sama sekali gak dipaksa menjulur ke depan, yaa gak setegap thunder 250 atau inazuma, tapi ergonomi ini motor bener-bener dibuat nyaman baik untuk rolling speed ataupun touring jarak jauh. Handle grip berasa nyaman di genggam. Handle kopling dan tuas rem juga ergonomis di tangan, mantap! Ini motor emang menyajika riding quality yang oke punya teman-teman. Superbike you can ride everydah, cocok banget sama ini slogan, ergonominya emang asyik dan gak bikin lelah untuk harian, jempol…!!! Dari ergonominya ini, disinyalir penunggangnya bisa tambah ganteng 563 persen, hihihi 😆 . Coba setting kaca spion dan lirik dikit, wuih enak euy, visibilitas ke belakang jelas terlihat, sip laaahh. Oia, coba miring-miringin ke kanan-kiri dengan posisi motor yang masih statis, enteng yak, apa karena abis bawa si Merah? Yang jelas secara bobot ini motor gak mengintimidasi MMBlog sama sekali. Jinjit atau tidak? Tinggi jok yang 780 mm membuat MMBlog sedikiiiiiit jinjit, masih dalam kategori very under control, juoozzzz.

Performa

[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

DSC_1520
Mas Mitra : Ngomongin apaan sih pada | Mbah Bons : Van, nanti pulang nebeng ya sampe Cirebon | MMBlog : Mas Muhsin, Helmku kok gak dipake?? wkwwk | Kang Arie : Sakarepmu..!!!

Baiklaaah, langsung puter kunci kontak ke posisi ON, tarik tuas kopling dan tekan tombol stater. Vreeemm..vreeemmm.. suara pilek khas dari mesin dua silindernya langsung terdengar halus. Jika dibandingin sama suara ER6n ya jelas ini lebih halus, kalau si Merah lebih ngebass, tapi tone atau iramanya sama saja, belum “nguuukkk..ngukkkkk” kayak empat silinder, xixixi. Coba revving sampe rpm 6000-an, wah makin sip aja nih desingannya, padet euy. “Nanti coba bejek sampe redline ah” pikir MMBlog pas udah siap. Masukin gigi satu “cklik” weleh, alus dan enteng banget yak, mana tuas koplingnya juga enteng banget pula, enak ini mah, lepas tuas kopling dan kasih urutan throttle yang lembut R25 pun melaju.

DSC_1545

DSC_1517 DSC_1520 DSC_1525 DSC_1529 DSC_1528 DSC_1516

 

Oke, setelah mengantri untuk riding, marshal pun mulai melaju diikuti dengan para test rider. Jalanan awal adalah trek lurus dengan conblock, kemudian diujung jalan ketemu U-Turn yang mana kudu nurunin kecepatan, diikuti dengan jalanan aspal yang disambut dengan cone untuk berslalom-ria, abis slalom ada polisi tidur, terus melaju ke jalanan yang sempit, hingga akhirnya muter un turn lagi untuk masuk ke tempat start. Nah, di warm-up ini, MMBlog dan yang lain hanya berkendara pelan-pelan. Gimana jika dibawa pelan? Tetep enak kok, nyaman, apalagi sambil ketawa-ketiwi riding pelan-pelan di minggu sore, mantaap, bisa banget lah menikmati slow riding dengan Yamaha R25. Gak ada sama sekali gejala endit-endutan, semuanya terprediksi selama kita masih sadar akan tangan kanan yang ngurut alus throttle gas.

[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

DSC_1534
sempet-sempetan narsis, 😆

Nah, semuanya berbalik ketika MMBlog diminta berhenti untuk mendapatkan jarak dengan rider di depan. Dari gigi satu, MMBlog langsung reving dan lepas kopling di RPM 4000-an. Yamaha R25 langsung memberikan respon yang ajiiib, terlebih jika RPM mulai melonjak melebihi 7000, WOW buas bangeetttt, MMBlog bisa bilang bahwa ini motor nafasnya panjang. Suara mendesing padat yang dihasilkan ketika RPM melebihi 10000 bikin adrenalin memuncak! Tapi untuk tenaga bawahnya emang harus pinter-pinter gantung gas nih, ya khas dua silinder 250 CC deh ya, terasa linear hingga rpm 4000-5000, tapi jika jago melintir gas dengan kombinasi lepas kopling yang oke, Om Leo aja bisa  nge-wheelie tuh. Kalau MMBlog yang rider amatir gini mah bisanya pelintar-pelintir doang 😆 . Gigi 1 MMBlog bisa tembus hingga 65 Km/jam, begitu dipindahin ke gigi 2 langsung melonjak ke 72 Km/jam, otomatis kudu bejek rem depan belakang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di lintasan con-block, jadi gemes nih pengen ngacir kenceng, hehehe. Sebenernya agak susah juga nih ngomongin performa, soalnya baru bawa ER6n euy. Tapi kalau MMBlog boleh menyimpulkan, performa ini motor wajib diwaspadai oleh kompetitor, tenaganya di RPM tinggi itu ngisi terus gak ada loss atau kopongnya. Untuk trek yang hanya beberapa puluh meter sana ini motor bisa mencapai kecepatan 80km/jam (blogger lain). Disertai dengan berbagai fitur menarik dan gear shifting yang teramat sangat mudah, membuat ini motor bisa ditunggangin oleh siapa saja. Kesimpulan di performa, untuk jalan santai asyik, untuk menguji adrenalin juga siaaappp, peruntukkannya jelas, untuk rider yang berpengalaman bakalan enjoy banget, untuk rider yang baru naik motor bakalan memuaskan!

Handling dan Suspensi

DSC_1599 DSC_1543

Ngomongin handling, ini yang membuat MMBlog terkejut. Ini motor kok nurut aja ya diajak muter balik, kelok-kelok di cone aka slalom, semuanya dapat dilakukan dengan sangat mudah dan effortless. Gile, enak bener ini motor diajakin belok. Emang sih MMBlog belum sempat ngerasain gimana nikung dengan kecepatan tinggi pakai R25, tapi dari mudahnya ini motor melalui deretan cone dan tidak perlunya usaha berlebih untuk muter balik U-Turn, MMBlog bisa ambil hipotesa sementara, bahwa ini motor bakalan ringan dan antep banget untuk dibawa nikung dengan kecepatan tinggi. Suspensi depan dan belakangnya tidak kelewat empuk dan juga tidak stiff, tapi kecenderungannya masih ke arah empuk bin nyaman. Pas lewatin polisi tidur, tanpa ngerem dan hanya lepas gas saja, yang MMBlog rasakan adalah minim guncangan, asiiikkkk. Begitu juga ketika melewatin con-block ya dredek halus aja kayak suspensi moge, joozz lah pokoknya. Ya MMBlog sih gak kepikiran link atau without link, sing penting nyaman dan pas dibawa ke polisi tidur gak bikin mules udah puaasss..!!!! Kalau di track kayaknya harus disetting keras nih, biar makin juoozzz.

Pengereman

DSC_1586

Sebelumnya MMBlog udah memprediksi kalau ini motor pasti remnya pakem deh. Ya ngelihat master rem depannya yang kotak meninggi itu udah langsung berasumsi demikian. Eh gak taunya bener temen-temen, cukup dengan tarikan satu jari saja, rem depannya sudah bekerja, ditambah dengan injekan sedikit oleh telapak kaki kanan, rem belakang pun membantu motor berdeselerasi. Untuk di trek seperti kemarin yang orientasinya bukan untuk topspeed, kinerja rem teramat-sangat bisa diandalkan. Juoozzz

Nah, dari apa-apa yang udah MMBlog rasakan bersama motor ini, MMBlog bisa menyimpulkan bahwa Yamaha R25 adalah motor sport 250 CC yang ajaib, performanya asyik, nyaman, dan dibekali segudang fitur-fitur mumpuni ala Moge (yang di instrumen). Tapi MMBlog masih menemukan sedikit “kelemahan”, ya kalau desain itumah urusan selera deh ya, dan MMBlog suka sama desain ini motor. tapi area komstir itu loh, seharusnya bisa lebih sedikit “dirapihin” kabel-kabelnya, dan area kopongnya kayaknya bisa dibuat lebih padat dengan penambahan panel-panel body dengan aksen karbon. Thunder 250 aja yang istilahnya gak pake baju bisa rapi kabel-kabelnya, xixixi, untuk next gen-nya lah ya, juoozzz. Sama satu lagi nih, ini motor gak ada fitur side stand engine cut offnya, jika gigi 1 masuk dan standar masih turun, motor masih bisa ngacir, kuduna dipasangin ini fitur nih.

Oia, selain itu setelah MMBlog jajalin motor ini selama 3 sesi, MMBlog langsung dapat beradaptasi dan nge-blend banget sama motor sport anyar Yamaha ini.

Oke deh, Yamaha R25, selamat datang di Kurusetra Motor Sport Seperempat Liter Tanah Air. Muantap Pooollll..!!! Terima kasih Yamaha Indonesia Motor Manafacturing untuk eksklusif invitationya ke monkemotoblog, juoozzzz.

10486073_802501963107898_230704948_n 10477932_802498889774872_753664913_n DSC_1593 DSC_1544 DSC_1543 DSC_1506 DSC_1514DSC_1499DSC_1529

Special thanks to : Mbah Muhsin Bonsai Biker dan Mas Didik NH Otoride untuk foto-fotonya 😀

 

 [/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]

instagram

Villa Kanaya

42 COMMENTS

  1. 250cc 2 silinder? Udah pasti berat, boros bbm dan mahal perawatan tuh. Buat operasional harian kelas 250cc mending pakai HONDA CBR 250 R, aman dan nyaman buat harian, performa juga tidak kalah. Bensin super irit (HONDA gitu loh), perawatan murah dan gak seribet 2 silinder, torsi paling jagoan buat stop n go, tenaga n speed boleh diadu, harga jauh lebih murah, tampang superbike dual keen eyes, handling super ringan bobotnya, teknologi paling canggih (injeksi+dohc murni), bawa nama besar Marquez jawara MotoGP (edisi Repsol), masih kurang apa lagi coba?

    • Mau bensin super irit? beli honda beat aja mas. Btw, CBR250R itu DOHC tapi masih pake rocker arm…ciri khas mesin2 yg cocok buat touring kayak mesin Harley Davidson. Coba cek mesin2 moge pure sport gak ada yg pake rocker arm, kok berani2nya ngaku DOHC murni.

  2. mas, kok r25 nya di foto kelihatan sama besar kayak r15 ya?

    apa cuma perasaan aja ya…hehe

    oh ia, di swing arm belakang sebelah kanan deket cakram kok terlihat kayak ada sambungan yg tidak klop ya?… ada renggangan dikit gitu..

  3. Gak nyangka om Saranto Arantan yg ngomel terus soal harga R25 di blognya ternyata nyoba juga. Malu-malu tapi mau juga kah? 😀

  4. Riding positionnya mirip motor naked ya, jadi nyaman MM blog nya haha. Coba kalau desainnya bagusan dikit aja, kaya yg prototipe..

  5. asli bikin kepengin punya, sayang kebutuhan susu anak dan ngebulnya dapur ngalahin nafsu, btw tulisannya oke banget terutama pas ” Om Leo aja bisa nge-wheelie tuh.” hehehehe

  6. kalau menurut saya mas, motornya mang dah bner kalau gak dipasang fitur side stand engine cut offnya, karena kalau mau manasin mesinnya cukup dengan gigi netral aja motor gak bakalan jalan, beda kyak motor metic, lagian masa mau manasin motor gede harus dibediriin, trus mau pakek angkat2 segala.

    salam saya mas, dri Jogja

    • halo mas Rofi, hehe. iya mas, maksud saya kalau fitur side stand engine cut off di motor laki itu, fungsinya adalah mematikan mesin ketika motor dimasukkin ke gigi 1 mas. jadi, motor gak akan bisa jalan kalau standar masih turun, terus gigi masuk selain posisi netral. ya kayak motor-motor kawasaki gitu deh mas, mesin pasti mati kalau motor dimasukin ke gigi 1, tapi standar motor masih turun.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here