Monkeymoto Road To Bromo (Part 3 Indahnya Kawasan Bromo Tengger Semeru)

12

Image

Mas bro semua, setelah sekuel artkel kedua kemarin lusa, sekarang MM mau ngebahas tentang “klimaks” dari touring kali ini. Kenapa MM bilang kalau klimaksnya adalah di Bromo? Pertama, karena ini emang ini tujuan turing MM and friend, kedua karena MM bener-bener takjub sama keindahannya, ketiga karena di kawasan Bromo ini MM ngerasa kalo MM ini emang cuman ordinary rider masbro. Oke deh, lanjuuut.

MM and friend berangkat ke Bromo dari rumah sahabat MM. Kami berangkat kurang lebih jam 7 pagi. Nah, ke Bromo ini MM and friend mendapatkan tambahan personil yaitu adik-adik dari sahabat MM yang rumahnya MM singgahi tersebut, kebetulan karena mereka juga suka main trail di Bromo jadi pasti membantu banget untuk urusan navigasi.

Image

Image

Bertolak pagi hari di Jawa Timur (Pasuruan) sama sekali gak macet, kami semua ngisi bensin terlebih dahulu (full tank) karena kata adik sahabat MM di kawasan Bromo Tengger Semeru udah gak ada Pertamina adanya Pertamini. Oke langsung jalan, gak lama kira-kira satu jam kurang dari Pasuruan, kami semua baru menyadari kalau kami udah riding di kaki gunung. Pemandangannya indah banget, jalannya mulus tapi ya agak sempit, terus kelok-kelok bahkan ada yang tikungan chicane, begitu tikungan langsung tikungan lagi, riding skill bener-bener diuji di sini. Di samping kanan kiri secara bergantian ada hamparan kebun kubis/sawi yang dibuat terasering, terkadang MM and friend juga disambut sama suara daun pinus yang bergesekan kena angin, diselimutin sama kabut, wah pokoknya saat itu kayak riding di surga deh (suer asik banget mas bro).

Image

[fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Image
sepanjang jalan disuguhin beginian teruuusss

 

Setelah riding di jalan yang begitu mulus, pemandangan yang indah, udara yang sejuk itu, kami berhenti sejenak untuk bertanya memastikan jalan yang hendak dilalui, karena terkadang jalan yang biasa dilalui seringkali ditutup karena aktifitas gunung Bromo yang tidak stabil. Akhirnya kami semua sampai di tempat para wisatawan biasa melihat Bromo. Subhanallah, ternyata memang komplek gunung Bromo itu sungguh indah. Seperti lukisan mas bro. Gak lupa pastinya foto-foto, hehe. Oia, nama daerah pintu masuk Bromo dari pasuruan itu namanya Tosari

Image

[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Image
sampe juga di kawasan Bromo Tengger Semeru, hampir 1000km

 

Image

[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Image
narsis dulu dah

 

Gak lama, sahabat MM melihat ada pergerakan di hamparan pasir Bromo, ternyata itu adalah sepeda motor. Dan seketika itu kami sepakat untuk ikut turun kebawah (kawasan gunung). Tapi sayang seribu sayang, jalan masuk menuju kawasan padang pasir dari tempat itu ditutup karena ada perbaikan jalan. Warga menyarankan apabila ingin masuk ke padang pasir, baiknya lewat malang saja, lewat desa Tumpang. Wah, muter lagi pikir MM. Tapi, adik sahabat MM punya inisiatif untuk mencari jalan alternatif. Mujur mas bro, ternyata suku tengger adalah suku yang sangat ramah, wajahnya yang suka berwarna merah muda itu sering sekali tersenyum apabila kita menyapa. Udah gitu, apabila kita bertanya arah jalan, mereka menjelaskan dengan sangat detail, disini juga MM mau saran apabila mau touring ke Bromo, sebaiknya ada personil yang bisa bahasa Jawa, lebih baik lagi apabila pakai bahasa Jawa halus. karena terkadang kalau nanya ke orang tua, mereka suka gak ngerti bahasa Indonesia.

[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Image
indahnya bromo, tapi itu gunung batok

Jalan menuju jalan alternatif itu tetap indah mas bro, kawasan kaki gunung semeru itu gak ada tempat yang gak indah, semuanya indah. Sampai pada ketemu jalan alternatif itu, pemandangan indahpun udah gak ada artinya lagi. Wuaduh, jalan alternatif itu ternyata jalan pinggir tebing yang berpasir, pasirnya sumpah, itu pasir halus banget. Kita mesti jalan di jalan alternatif yang berpasir itu sejauh 7km. Disitu MM sempat putus asa, karena akhirnya si merah jatuh/ambruk untuk pertama kalinya. Untung jatuhnya di pasir jadi tidak ada lecet sama sekali. Udah gitu, jalan itu adalah turunan, jadi MM sangat sulit kalau mau mutar balik, lah turun aja susah apalagi coba nanjak dipasir. Dan ternyata, jalan alternatif itu adalah jalan warga yang biasanya digunakan hanya dengan jalan kaki, tidak naik kendaraan. TIPS, MENDING MUTER KE MALANG!

Image

[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Image
amblas euy

 

Setelah ngesot sana ngesot sini, Dunlop Sportmax yang nempel di pelek ER6N gak dapet traksi, akhirnya MM and friend sampai di kawasaki padang pasir Bromo. Wow, ternyata di kawasan pasir itu sangat indah masbro, kita dikelilingi tebing tinggi dan ditengah padang pasing itu ada gunung batok dan Bromo. Tapi ternyata, pasirnya lebih halus dari yang ada di jalan alternatif, asyeeeemmmm, sobek=sobek tenan. Di kawasan pasir itu akhirnya kami bertemu dengan warga yang juga naik motor, sahabat MM bertanya, “Mas, jauh gak mas kalo ke arah pura?”, jawabnya “Wah, jauh mas, kira-kira 5 kilometer”. Sontak MM langsung lemas, putus asa, dan ternyata tidak ada yang membawa air minum, dan kami benar-benar kehausan. TIPS, JANGAN LUPA BAWA MINUM! TERNYATA BIAR ANGINNYA DINGIN, TAPI MATAHARINYA PANAS!

Image

[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Image
wahm disc brakenya karatan!

 

[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Image
panjang bener tuh pasir

 

Rasa lelah, putus asa, haus, membuat MM and friend hampir pingsan, sahabat MM malah ada yang ngingau “aaaiiirrrrr, aiiiiirrr mana aaaiiiirrrr”. Ditambah si merah sangat sulit bernegosiasi, sebentar-sebentar bannya tenggelam di pasir. Makin digas makin tenggelam. Akhirnya teman-teman MM yang juga kesulitan bawa Pio membantu MM buat dorong si merah. MM and friend yang rider perkotaan kelihatan banget cupunya, adik sahabat MM yang biasa main trail, bisa melaju dengan sangat santai dengan menggunakan bebek. Akhirnya adik-adik sahabat MM melaju duluan untuk pergi ke pasir berbisik buat membeli air mineral. Sedangkan MM and friend, menunggu dengan putus asa.

Setelah selang 1 jam lebih akhirnya adik sahabat MM membawa air minum, akhirnya kami di kasih tahu bahwa untuk riding di pasir, trotel gas jangan dibuka secara penuh atau diurut, tapi dibuka dengan dihentak-hentak, kalau bisa malah berdiri aja di motor, dan ternyata manjur mas bro! Tinggal seimbangin aja, ban jadi dapat traksi! TIPS, BUKA GAS DIHENTAK-HENTAK ATAU DIKOCOK.

[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Image
akhirnya bisa ngaso

 

Setelah beberapa lama akhirnya kami semua tiba di pasir berbisik (nama salah satu kawasan pasir Bromo), dan beristirahat. Foto-foto, dan MM baru sadar lagi kalo kawasan itu juga sangat indah. Tadi selama putus asa, cuma ngeliatin motor doang. Kemudian kami riding lagi, dan sempat ketemu sama bapak-bapak yang lagi main pasir juga, tapi pake BMW GS series, wuah MM baru kali ini liat GS main pasir, biasanya cuma mejeng aja di parkiran moge di mall. Tapi ternyata susah juga bawa GS bahkan ada yang jatuh, dan MM and friend membantu untuk bangunin motornya. Ternyata berat masbro, tapi karena jiwa brotherhood sesama biker itu kita semua asik-asik aja, dan malah ngobrol, oia, ada triumph tiger juga dan KTM yang trail 450 CC, wuah yang bawa ktm bisa wheelie di pasir euy, udah mahir banget kayaknya.

[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Image
gaya dulu dah

 

Setelah sampai di jalan keluar yang berbeda dengan jalan masuk, akhirnya kami berhenti di suatu tempat yang bernama bukit teletubies, emang lucu sih bukitnya kayak taman teletabis gitu, tapi sayang, semua batre kamera udah abis, jadi gak sempat foto-foto. Riding lagi, ternyata jalan keluarnya itu adalah pintu masuk apabila masbro mau masuk ke Bromo dan Malang namanya Desa Tumpang, jalannya adalah ponblok bukan pasir, jadi mendingan banget dah.  Gak sadar ternyata udah jam 4 sore, modyar tenan, lama juga main pasirnya.

Akhirnya sore di Jatim hari itu MM and friend abisin di malang, dan pas senja MM mampir (nginep sebenernya) kerumah paman MM yang berlokasi di PUSDIK ARHANUD Batu, sebuah komplek TNI-AD. Di rumah paman MM kita semua bermalam di MESS prajurit (Alhamdulillah paman MM udah jadi Komandan di sana). Terakhir, hari itu ditutup dengan traktiran paman MM (yang selalu di ikutin sama anaknya/sepupu MM yang rusuh tapi asik) di sebuah tempat makan di daerah Panderman, wah, rezeki banget nih. Akhirnya kami semua makan malam, dengan tubuh penuh pasir, dan pengalaman yang berkesan seumur hidup. Wah, panjang juga nih artikelnya, mudah-mudahan gak boring bacanya, besok artikel terakhir pulang ke jakarta, via malang-surabaya. Jakarta (panturaan euy) so stay tune

[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]

instagram

Villa Kanaya

12 COMMENTS

  1. selamat datang (telat) di Jawa Timur..! Wah, klo sdh sampai Batu, ke arah Jombang itu surga bagi cornerer Bro ! Mau balik ke arah Jkt, tanpa via Surabaya. Jd gak muter ke arah utara..well done..

    • Itu dia bro, sayang ane telat yak, hehe. Kalo banyak info gini kan jadinya asik bgt, gak lewat jalan mainstream deh, ntar kalo mau touring lagi ane mau bikin artikelnya ah, biar banyak masukan nanti trek mana aja yang asik, btw makasih bro buat infonya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here