Ini Salah Satu Sebab Kita Kudu Sensor Pelat Nomor

17

Sobat MMBlog sekalian, seringkali, kalau kita lihat iklan atau tampilan kendaraan terpampang umum di Dunia Maya, nopol atau nomor polisi motor/mobil tersebut di sensor. Ada yang bertanya-tanya, kenapa demikian? Nah, salah satu jawabnya adalah untuh hal ini Sob, pengcopyan pelat nomor. Seperti yang dishare oleh Marlin di FB, ada seorang pengendara mobil yang dapat surat tilang elektronik, padahal ia tidak melakukan kesalahan itu, lah gimana?

abis riding pake CBR1000RR SP

Yups, tilang elektronik menggunakan kamera sebagai alat bantu untuk memperlihatkan bukti pelanggaran. Dengan merekam kesalahan plus pelat nomor, maka bisa diketahui data-data lengkap sang pelanggar (identitas di STNK), surat tilang pun dikirim ke alamat rumah. Nah, dalam kasus ini, pemilik mobil yang sesungguhnya ternyata tidak melakukan kesalahan apa-apa, karena di waktu dan tempat yang menjadi lampiran surat tilang, ia sedang menemani istrinya yang abis lahiran. Diketahui, warna mobil juga beda antara yang melakukan pelanggaran dan mobil miliknya.

Yups, nopolnya dipakai orang lain Sob. untung, masih bisa diclaim dan pelanggaran yang menimpa dirinya dihapus.

SONY DSC

Nah, MMBlog pernah ada diskusi dengan seorang followers di IG mas IWB. Beliau nanya, kok plat nomor banyak disensorin sih? MMBlog jawab, ya karena takut dicopy/dipake orang, nanti sanksinya malah ke kita. Mas bro ini malah ngeyel, dan berdalih kalau mau ngopi mah dilihat di jalanan aja, apa harusnya disensor juga kalau dijalan. MMBlog timpalin lagi, kalau dijalan, orang gak fokus ama pelat nomor, coba sebutin pelat nomor yang sampeyan lihat hari ini? Ada yang hafal? Dia jawab lagi, ya kalau niat ya dihafal lah, wkwkwk. yaudah, lelah kalau diskusi ama orang begini :mrgreen: . yang jelas, ini adalah salah satu upayanya.

Tentu ini jadi masalah bareng-bareng, setidaknya buat kita semua yang “rajin” mamerin kendaran di sosmed, jangan lupa dan buat nyensor pelat nomor :mrgreen: . apalagi pengguna moge full paper :mrgreen: . motor lebih banyak dirumah, tapi dapet surat tilang ke rumah? Kayaknya gak banget dah 😆 .

instagram

Villa Kanaya

17 COMMENTS

  1. Selain soal e-tilang, takutnya plat nomor palsu digunakan untuk tindakan kriminal, seperti dulu pernah ada kejadian di Sumatra pelakunya pake plat nomor Purwakarta setelah ditelusuri ternyata palsu karena pemilik aslinya ibu-ibu ada di Purwakarta. Terus sering juga kan foto-foto blogger dipake sama penipu online yang nawarin motor STNK/BPKB only

  2. Sama bang,,sama kasus Om Om yg chek in ke hotel melati..
    Mereka pd minta plat kendaraan nya ditutupi kain …??????..
    ..kasus nyata.pernah ngalami gw.

    Katanya takut ketahuan bini pa tetangga nya

  3. Saya menduga, mereka yg bikin “plat bodong” itu mayoritas asal tebak nomor aja kok, gak pake referensi nomor punya si fulan atau si anu, karena niat mereka ini cuma mau “menghindari aturan” bukan bermaksud utk menjebak atau merugikan satu pihak tertentu (dalam kasus pelanggaran aturan lantas ya, bukan transaksi)

    Kalo ternyat anomor tebakan itu sdh ada di kepolisian, ya nasib apes aja sih buat di pemilik resmi tetiba terima e-tilang.
    Bagusnya e-tilang ini masih memberikan kesempatan bagi terduga pelanggar utk konfirmasi bila tdk lakukan atau ada kesalah data, tentunya harus dilampirkan bukti yg otentik.

    • Bisa jadi.
      Lebih bagus lagi sistem e-tilang dan pemantauan lalu lintas bisa realtime, data pelanggar langsung terkoneksi dengan database. Jika ada indikasi plat nomor tidak sesuai dengan kendaraannya, petugas di lapangan bisa langsung diperintahkan untuk lakukan pengejaran, pemberhentian, penyitaan, dan penyidikan.

    • Kamera tilangnya banyak salah harusnya jangan dibeli, gak bisa mengenali objek secara akurat, contoh : plat nomor-mobil/motor jenis apa-warna mobil/motor apa-ada ciri khusus misal motor pakai ban cacingan atau mobil pakai ban kedodoran

    • Ini baru bener, yang lain pada ngasal jeplak bang 🤣🤣
      Di sensor juga biasanya hanya untuk privasi, karena memvideo tanpa ijin dapat kena tuntutan atau pidana.

  4. Gimana dengan praktik dealer merk motor tertentu yang dulu suka minjemin nomor sementara dengan warna yang sama dengan motor baru yang belum ada platnya ya? Kalau yg dipinjemin melanggar dan ternyata nomor yg di copy punya pelanggan dealer tersebut, tentu yang kena pemilik nomor yg asli. Sulit buat pemilik asli buat klarifikasi kalau motornya masih standar dan belum ada ciri khususnya.

  5. Sebenarnya untuk kasus seperti ini, petugas polisi harusnya mulai aktif mengendus modus seperti ini.
    Jadi lain kali kalau mobil pengguna nomor palsu yang sama muncul lagi tinggal diciduk saja.
    Untuk kasus yang ini karena sudah diviralkan kemungkinan besar, ybs akan bikin plat baru lagi.

  6. Saya pernah mau beli motor bebek second, kejadian kemarin pasca lebaran. Ada motor bebek merek Y super mulus kiloan rendah keluaran 2017. Pas saya cek di samsat online nomor platnya terdaftar atas nama dan jenis motor orang lain. Karena takut kenapa kenapa akhirnya saya mundur teratur dan urung membeli motor tersebut. Yang jadi pikiran saya adalah nomor siapa yg di catut untuk ditempel disitu, kasihan si empunya nomor karena digunakan secara tidak bertanggung jawab.

  7. Orang Apes adalah orang habis beli kendaraan second, tanpa sengaja beli kendaraan sudah banyak kena e tilangnya. Nahhh

  8. Sama ma kurang setuju kalau nopol di blurr karena akan susah bagi kita untuk membaca nopol kendaraan
    Misalkan kejadian tabrak lari, jambret, premanisme dll yg terkait pidana kan susah kita telusuri pelaku apa lagi mau membantu polisi mengejar nopolnya kita nggak bisa baca.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here