Langkah Strategis, Harley Davidson Akan Collabs Dengan Pabrikan Tiongkok!

9

Sobat MMBlog sekalian, kalau temen-temen suka baca berita marketing atau ekonomi atau otomotif dunia, temen-temen pasti udah gak asing dengan kabar kalau Harley-Davidson (HD) saat ini sedang struggling atau berjuang habis-habisan agar motornya bisa tetep eksis di pasaran. Analisanya, rider yang eksis belakangan ini, at least satu dekade ini adalah rider muda yang gak terlalu suka dengan motor besar atau CC besar (ini case di Amerika dan Eropa ya Sob). Jadi?

Yups, akhir-akhir ini, pengguna HD makin nyusut. Generasi baby boomers adalah user setia HD. Umur di atas 45-50 tahunan lebih, bener-bener udah nyusut Sob. untuk menggaet rider baru, rider muda, agak susah karena kaum ini agak males dengan bobot motor yang menyiksa, mesin yang terlampau bergetar, dan kelewat gagah, ya gak bisa dipungkiri juga, generasi muda sekarang gak di Indonesia gak diluaran, banyak yang lebih flamboyan.

Motor udah agak susah penetrasi pasarnya, tapi perusahaan butuh pemasukan dan dana segar untuk operasional agar tetep ada, gimana? Yaudahlah, mendingan coba cara baru yaitu collabs! Terbukti lah, Collabs seenggaknya bisa menyelamatkan brand, terutama ya kelangsungan hidup perusahaan. HD, beda dengan BMW yang menggaet TVS atau KTM yang menggaet Bajaj yang notabene pabrikan India dalam membuat motor entry level mereka. Street 500 dan 750 memang dibuat di India, tapi kayaknya gak ada merge dengan perusahaan otomotif endemik sana deh.

HD lebih tertarik untuk melakukan kerjasama dengan pabrikan Tiongkok! Langkah yang sudah dilakukan oleh pabrikan Italia, Benelli dan terbukti sukses! Nah, belum tahu sih perusahaan otomotif di tiongkok yang mana yang akan diajak kerjasama. Bisa jadi benelli, bisa jadi Qianjiang, Loncin? Haohakeng? Wah, yang jelas, HD versi 250-300 CC yang jelas akan hadir menyapa bikers di dunia. Gile, padahal Presiden Trump ngeblokir Huawei, eh HD malah kerjasama ama perusahaan Tiongkok, oke lah Sob. kita pantau aja bareng-bareng yah!

instagram

Villa Kanaya

9 COMMENTS

  1. Bussiness is bussines, nothing to do with trump’s policy…..Mungkin itu yg ada di pikiran para pebisnis USA. kalo ngga begitu mereka bisa ngga makan mas.

    • Ya bisa lahh klo cuma makan n minum. Kebutuhan primer mah terjamin di Amerika mas. Sekolah saja gratis. Manusia dunia madju itu sudah pada level passion.
      Passion biar tep survive

    • Klo kita kudu belajar pula dari negeri yang hebat. Tiongkok dalam 40 tahun bisa hilangkan kemiskinan. Kita harus berani belajar dari Tiongkok. And then kita berkolaborasi. Jangan sampai collaps. Atau malah collides sama bangsa sendiri.

  2. Ooo…. Generasi muda sekarang gak di Indonesia gak di luaran, mereka condong ke mantan ibu negara yang kemaren lusa wafat di Singapura. Begitu

  3. Benelli-Qianjiang sukses..?
    Menarik, coba di bahas Mas Vand, karena jujur saya ga terlalu ngikutin perkembangan joinan kedua pabrikan itu, cuma tau nya mereka masih eksis, tp ga tau kira2 positioning mereka di pasar bagaimana, sukses di negara mana, dan gimana citra mereka di mata pasar (secara spesifik wilayah mana juga).. hehe
    karena dulu sempet ada kabar kalau Benelli bangkrut gitu, cuma ga sempet nyari tau kebenarannya euy..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here