#TuGasMMBlog, Trip Ke-2, Never Ending Cornering Kelimutu – Bajawa With Honda PCX150!

0

Sobat MMBlog sekalian, kembali lagi ke laporan perjalanan MMBlog di Pulau sejuta tikungan, Flores. Setelah selesai dengan selamat sentosa menempuh perjalanan kurang lebih 144 km di trip pertama Maumere – Kelimutu, di hari kedua, MMBlog bersama dengan 8 riders komunitas, wak haji suhu saya TMCBlog.com, dan 2 Jurnalis, kembali menempuh perjalanan dengan Honda PCX150 sejauh 200 Km dari Kelimutu ke Bajawa. Trek dari kelimutu ke Bajawa bisa dibilang adalah trek yang pemandangannya lengkap, mulai dari lanscape pegunungan, hingga coastal road pinggir laut.

Perjalanan di mulai pukul 8 pagi waktu setempat, setelah semalem tidur di penginapan khas ala hutan di Kelimutu, Honda PCX150 warna hitam nomor 12 yang MMBlog pakai sudah ready, bensin sudah full lagi diisi oleh panitia. Seperti yang udah MMBlog ceritain di artikel sebelumnya, kalau touring ini adalah touring santai dengan sering mampir ke  tempat wisata yang keren, bersejarah, dan ikonik. Nah, di hari ke dua ini, riders dan tim, berkunjung ke salah satu situs sejarah nasional yakni rumah pengasingan Bung Karno di Ende.

Jujur, kirain rumah pengasingan Bung Karno cuman ada di Rengasdengklok, ternyata juga ada di Ende yak. Bener-bener diasingkan kalau disini mah, wong jauh dari mana-mana, wkwkwk. Bung Karno di asingkan di sini bersama dengan Istrinya Ibu Inggit Ganarsih, anak angkatnya Ratna Djuami, dan mertua beliau Ibu Amsi. Kebayang sih tinggal di Ende selama bertahun-tahun, sepi bener kali yak pas tahun itu, wih. Tapi, jangan salah, di tempat sepi nan terpencil itulah, ide-ide, gagasan, dan inspirasi biasanya malah banyak muncul!

kabut

Oke, selesai melakukan pengibaran Bendera Merah-Putih, MMBlog bersama tim langsung melaju ke venue berikutnya yaitu daerah tinggi Manulalu, disini, kita bisa melihat pegunungan inerie dengan amat sangat jelas! Ajibnya, perjalanan ke sini ini dibumbui terlebih dahulu oleh perjalanan coastal road berpuluh kilometer yang akhirnya harus nanjak terus sejauh puluhan kilometer juga. Dari hawa panas ke dingin, bener-bener bikin badan kaget. Gak sekedar dingin, perjalanan ke Manulalu bisa dibilang sebagai perjalanan yang lumayan menantang.

rumah retreat

Selipin di sini aja deh, sebelum sampai ke Desa Bena, kita mampir dulu ke Rumah Retreat yang yakin dah, temen-temen sobat MMBlog yang Nasrani bakalan nyaman buanget untuk ibadah dan refresh jiwa di sini! Udah adem, nyaman, rapih, bersih, mantaaappp! Lanjut lagi ke Manulalu.

Itu jalanan pas satu mobil, tanjakan turunan, abis ujan, berkabut tebal super tebal, dengan beberapa jalan yang ada kerikil dan lumpurnya! Praktis, di hari kedua ini, sampai di Manulalu pun kita hanya bisa menikmati kabut dan makan siang. Honda PCX 150 yang MMBlog kendarai asli dah, rem-nya kuat banget, gak ada tuh ngeblong-ngeblong ketika dipake hard braking di turunan berkali-kali, luar biasa, perangkat pengeremannya amat sangat baik, malah bisa dibilang istimewa untuk ukuran skutik Sob.

Selesai Maksi, rombongan langsung menuju ke Sebuah desa tradisional yang bernama Desa Bena. Desa Tradisional yang masyarakatnya punya asosiasi kental dengan tradisi tenun. Yups, ibu di desa Bena punya keterampilan menenun yang cakap, dengan mata pencaharian Bapak yaitu bertani. Ada 40 rumah di desa yang asri ini, dengan jumlah 60-an KK. Desa Bena adalah Desa yang diakui sebagai peninggalan sejarah dunia oleh UNESCO, ya memang sih, kalau temen-temen ke Desa ini, terasa banget aura tradisionalnya Sob.

Hari kedua yang luar biasa. Tikungan gak abis-abis, tanjakan turunan gak kelar-kelar, panas dingin, untungnya naik Honda PCX150 yang diluar dugaan, motor ini bisa diajak touring sebegininya! Buat touring aja okeh, apalagi buat harian nih Sob? NAH! Oke deh, lanjut lagi ke artikel hari ke tiga yah!

instagram

Villa Kanaya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here