Honda CBR600F Untuk Macet-Macetan? Kayak Bawa Sport 250 CC!

Sobat MMBlog sekalian, kembali lagi di artikel review harian moge Honda CBR600F ala MMBlog. Maaf Sob, kemarin sempet vakum artikelnya, hehehe. Nah, sekarang, MMBlog akan cerita gimana kalau riding menggunakan motor sport touring spesial ini di jalanan ibukota yang relatif kurang bersahabat kalau di hari kerja. Kalau ditarik kesimpulan sederhananya, ini motor sport yang siap tempur untuk macet-macetan!

Ada beberapa faktor yang membuat motor ini jadi sangat enak dan reliable ketika dibawa macet parah. Jikalau saudara supersportnya terlalu bongkok, Honda CBR600F masih lebih rileks. Seperti yang udah MMBlog bahas sebelumnya, ergonominya amat sangat bersahabat masbro. Kedua, motor ini punya rake yang lebih besar yakni 25 derajat, lumayan, lebih lebar dari CBR600RR yang hanya 23 derajat, makanya sedikit lebih lincah ketimbang saudara supersportnya, udah gitu setangnya enggak underyoke.

Motor juga ringan, jadi enggak terlalu capek untuk swivel ke kanan dan ke kiri. Terus, apa yang jadi kendala? Jujur, ada sedikit yang MMBlog kurang suka, yakni nyeri di pergelangan tangan. Ya mau enggak mau, selain nopang badan, jemari kiri juga fitness tarik ulur kabel kopling Sob. belum lagi, khas klan CBR nih, kayaknya emang hampir semua CBR series, punya panas mesin yang “lumayan” untuk kategori motor besar. Masih lebih panas ini ketimbang mas moel, dibanding moge Suzuki? Jauh, moge Suzuki mah enggak ada panas-panasnya!

Gak heran, Honda CBR600F adalah the best all around bike di tahun ia eksis. Semua model jalanan bisa dilahap Sob. macet oke, lancar mukzizat. Buat commuter di Indonesia, khususnya jakarta yang lalu lintasnya enggak banget aja CBR600F masih enak, apalagi di Negara Eropa yang cuaca dan lalu lintasnya relatif lebih bersahabat? Nah, kapan lagi nih ada motor sport touring sespesial ini? Oke deh, semoga nambah wawasan temen-temen yah mengenai impresi riding moge langka. Sekian, terima kasih, dan semoga berguna!