Heavy Cruiser, Kenapa Betah Gak Pake Radiator?

9
Foto : dapurpacu

Sobat MMBlog sekalian, menarik ketika sahabat di Dunmay dan Dunta Mas Agun, mengemukakan sebuah pertanyaan, “kenapa ya motor-motor cruiser gede pada gak betah pake radiator?”. Kalau diperhatikan, memang betul masbro, motor-motor heavy cruiser, baik itu buatan Amerika, Eropa, atau Jepang, banyak yang konsisten menghilangkan radiator untuk mengademkan mesinnya, padahal, kalau pake radiator, tentu benefit buat mesin juga pasti lebih banyak kan? Pastinya bikin adem. Nah, disini, setelah MMBlog melakukan investigas, yang menyebabkan itu sendiri adalah market demand aka permintaan pasar.

Heavy Cruiser adalah motor dengan soul atau jiwa yang kuat. Motor amat sangat berkarakter. Perkembangan di mesin nampaknya malah bisa mencederai soul atau karakter tersebut. Lain soal kalau ada kontrol traksi, musik, abs, dll, itu kosmetik, dan kosmetik, masih dapat memberikan warna lain tanpa mengubah karakternya. Mesin motor heavy cruiser yang nota bene konsisten dengan menggunakan mesin V-Twin, disitulah karakter utamanya, mesin harus ke ekspose, harus bergetar, dan harus dengan fitrahnya sebagai mesin yang memang panas!

Beberapa motor heavy cruiser berradiator, lihat aja, penjualannya seret, bisa dibilang enggak jalan. Pasar lebih suka yang gak pake radiator, yang konvensional, malah yang tua-tua menggunakan karburator tetap diburu, idle V-Twinya makin seru, makin aneh, NAH!

MMBlog udah beberapa melakukan interview dengan beberapa rider fanatik HD. Mereka kebanyakan mengemukakan kalau HD yang asyik, yang punya soul, yang cocok dengan mereka, adalah HD klasik yang mesinnya simpel, ya itu tadi dibawah tangki, yang dikepit kaki, ya mesin aja, gak perlulah perangkat-perangkat macam radiator. Mesin ini udah panas, biarin aja panas. Lalu gimana kalau overheat? Ya ini motor juga gak dipakai tiap hari, kalau keluar juga dikawal, wkwkwk. nah, kalau diluar negeri? Mesin panas gini malah enak, jadi anget! Apalagi kalau riding di suhu 14-18 derajat, kan enak jadi anget.

Ketika di segmen superbike kecanggihan mesin dan performa adalah segalanya, maka di segmen ini kebalik, pengennya yang simpel-simpel aja! Yang penting pas dibawa riding, soul motor menyatu dengan soul ridernya! Ada tambahan lain? silahkan Sob. hehehehe, oke deh, sekian, terima kasih, dan semoga berguna yah!

instagram

Villa Kanaya

9 COMMENTS

    • Ribet radiator, kipas matilah, selang bocor… Tapi aku pernah lho .. Untuk 150 mil/h tiga desa baru tembus, cerita ku lhoo

  1. Jd yg iman dan soul permotorannya masih lemah, jauhin deh motor jenis ini
    ???
    Eh tp yg soul nya k jenis sport gmn ?

  2. Honda Rebel 500 dan 300 yg mesinnya haluuss khas honda, pake radiator pula berarti juga termasuk mencederai jiwa / soul dari cruiser itu sendiri, yaaa walau bukan heavy cruiser namun tetep saja ada nama cruisernya. judulnya cruiser banci jadinya.

  3. Tinggal selipkan daging dikasi bumbu lada hitam dan dibungkus alumunium foil, diantara mesin v-nya jadilah barbeque.
    Jadi pas istirahat, barbeque yang lezat sudah matang

  4. Yang jelas karena di negara asalnya itu punya musim dingin.. Jadi leboh cocok pake sirip daripada pake radiator soalnya bakal repot harus ganti air radiator yg 30 saat musim panas dsn saat musim dingin harus ganti yg 50. Jadi memang lebih cocok dan simpel pakai sirip pendingin angin. Dan klasiknya lebih kental.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here