Test Ride Moto Guzzi V7 II Racer Oleh Sahabat MMBlog!

8

index1

Sobat MMBlog sekalian, adalah Bro Dimas Suryo, yang merupakan sahabat MMBlog serta fotografer handal, ingin berbagi ke temen-temen perihal pengalamannya riding dengan menggunakan motor gede Moto Guzzi. Tepatnya adalah Moto Guzzi V7 Racer Sob, sebuah motor gede classic bermesin V Diagonal nyamping yang unitnya perna MMBlog duduk-dudukin di parkiran moge Grand Indonesia :mrgreen: . untuk lebih jelasnya, temen-temen bisa kebet artikel beliau yah dibawah, oke deh, selamat membaca masbro.

Awalnya saya bersama bloger charming, Om Kobay, menuju Parjo di Senayan hanya sekedar melihat-lihat saja. Saat berada di dalam komplek GBK, sebuah suara 2 silinder menderu dari belakang. Mirip kayak suara Harley Davidson, tapi lebih lembut. Kita berdua bertanya, suara motor apakah itu? Sebuah bayangan hitam melesat cukup cepat dari samping dengan suara 2 silinder. Sekertika kita berdua yang berada di NMAX mengejar sekelebat motor 2 silinder yang bergerak dengan cepat. Akhirnya kita bisa mendekati motor tersebut dan ternyata adalah Moto Guzzi V7 II stone! Motor yang cukup langka ditemui dalam sehari-hari. Dari situlah kita bertanya, “Apakah ada test ride motor guzzi?” mengingat iklan piaggio di sepanjang jalan mencantumkan semua lini produknya.

Setelah puas “mengejar”, akhirnya mencari parkiran yang tidak jauh dari pintu masuk Parjo. Mata kita berdua tertuju kepada sebuah tempat test ride yang berada di samping persis pintu masuk Parjo. Test ride tersebut diadakan oleh Piaggio Indonesia. Semua varian ada. Mulai dari varian scooter Vespa, Piaggio MP3 dan berverly 350. Namun dari semua varian, Mata kita berdua tertuju pada satu motor, Moto Guzzi V7 II Racer!!! (akhirnya doa kita dikabulkan. Alhamdulillah!) Tentu saja kita berdua dengan senang hati langsung mencoba varian paling tertinggi dari dari V7 II! Bemodal tunjukan sim c dan tulis surat pernyataan kepada panitia. Langsung geberr!!!….. Gimana reviewnya?

Tampilan

Penampilannya sangat sederhana sekali. Kalau dipakai untuk sehari-hari, orang tidak akan ngeh. Tapi dua knalpot yang berada di kiri dan kanan, serta blok mesin yang sangat besar di sisi kanan dan kiri membuat tampilan motor ini berbeda sekali. Orang biasa baru nyadar kalau motor ini nggak umum di jalanan. Tapi yang saja jelaskan ini untuk varian Moto Guzzi V7 II stone loh.

Bagaimana untuk V7 II Racer! Penampilannya sungguh radikal dan cantik! Berbentuk seperti gaya café racer dengan nomor 7 di atas lampu depan. Bannya sudah menggunakan merk Pirelli. Warna chrome motor menyelimuti keseluruhan motor dan dibalut warna hitam dan merah. Naik motor di siang hari dijamin semua orang langsung nengok. Hehehe…

Selain itu, tampilan dashboardnya sangat sangat sederhana sekali. Semua masih serba analog. Ya mirip betty betty sama tampilannya motornya Vandra yang Thunder lah. (lah thunder gue nape dibawa-bawa mas, wakakakak :mrgreen: , kerenan thunder gue laaahh 😆 )

Pengendalian

index

Menurut saya motor ini ramah untuk pemula. Tidak ganas-ganas banget seperti moge pada umumnya. Hanya saja bukaan koplingnya bukan ¼ pada umumnya, tapi setengah. Makanya penulis sempat agak bingung motor yang tidak maju-maju. Pengendaliannya termasuk enak untuk diajak berbelok. Apalagi bukaan gasnya nggak perlu betot sekerasnya. Cukup ¼ gas saja, motor sudah bergerak sesuai keinginan kita. Bahkan untuk menentralkan gigi pun cukup gampang.

Dan yang paling menarik adalah, ternyata mesin tidak panas saat dibawa berkendara. Hanya saja hawa panas langsung terasa saat motor sudah dimatikan. Berat motor ternyata tidak berat sama sekali (tinggi saya 176cm) dan cukup mudah untuk dimundurin. Tapi bagi orang dengan tinggi dibawah 176, motor ini berat dan bahkan om kobay pun sempat kesusahan saat memundurkan motor.

Kekurangan

Saya melakukan test ride motor ini pada pukul 11 sampai 12. Suasana waktu pengujian test ride sungguh panas sekali. Bahkan saking panasnya, duduk di atas semua motor yang disediakan untuk test ride rasanya seperti dibakar api (perkiraan suhu sekitar 33 C – 34 C). Lalu saat kita kembali ke tempat test ride pada pukul 3 siang, ternyata moto guzzi mengalami masalah overheat. Jadi unit untuk sementara tidak bisa dipakai sampai mesinnya dingin. Adapun sempat memaksakan untuk jalan lagi pun tidak bisa. Motor bisa dinyalakan. Tapi mekanisme moto guzzi langsung mati saat dimasukan gigi 1 karena mesin sangat panas. Mau tidak mau motor harus benar-benar dingin jika ingin digunakan.

Selain itu, motor ini tidak dilengkapi radiator. Mungkin inilah salah satu faktor yang menyebabkan motor tidak bisa jalan mengingat cuaca saat test ride sungguh panas sekali daripada biasanya.

Terakhir adalah, ini motor racing. Jadi hanya untuk satu orang saja. Apabila menginginkan ada kursi untuk penumpang, Varian Moto guzzi V7 II stone adalah yang terbaik untuk anda. Apalagi harganya jauh lebih murah (Rp.408.000.000) dibanding varian racing (Rp.480.000.000).

Kesimpulan

Saya rasa Moto Guzzi V7 II racer adalah salah satu motor yang cukup rekomendasi untuk dimiliki. Terutama bagi yang mengejar motor anti mainstream, bergaya racing klasik, mudah dikendalikan, dan eksklusif. Tampilannya yang 100% blink blink dan tidak umum, membuat siapapun bakal perhatian dengan motor ini. Selain itu, pengendalian motor yang cukup ramah untuk pemula boleh menjadi pertimbangan memiliki motor ini. Hanya saja jika anda memiliki motor ini, anda harus bersiap sabar jika motornya mengalami overheat. Cuaca sangat panas bisa membuat motor ini tidak mau jalan. Juga, unit aksesoris yang harus diimpor dari Italia juga harus menjadi pertimbangkan. Jika kedua hal tersebuttidak masalah, motor ini layak untuk anda koleksi.

wah, menarik juga ini motor gak taunye ye masbrooo. Dimas udeh, terus MMBlog kapan 🙁 , oke deh semoga berguna yah, review dari Bro Dimas oke juga nih!

instagram

Villa Kanaya

8 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here