Lebih Dekat Dengan Yamaha SR400 2005, Rival Sejati Honda CB400SS!

18

Yamaha SR400-13

Sobat MMBlog sekalian, terwujud sudah keinginan MMBlog untuk bertemu dan bercengkrama dengan rival dari Honda CB400SS, Yamaha SR400. Berkat bantuan dari sahabat MMBlog yang amat sangat baik hati, akhirnya MMBlog bisa bertemu dengan motor retro yang menjadi ikon dari motor jadul Yamaha. Mengapa MMBlog berkeinginan untuk mereview motor ini? Karena MMBlog udah pernah berjumpa dan riding bareng Honda CB400SS Sob (klik), jadi pengen banget bisa ngerasain bagaimana sih riding bareng rivalnya? Untuk review berkendaranya, di artikel terpisah aja ya, hehe :mrgreen: .

Yamaha SR400-9

Yamaha SR400 adalah motor retro dari Yamaha yang semenjak pertama kali dibuat hingga kini, bentuknya tidak mengalami perubahan. Perubahannya palingan hanya pada sistem pengabutan bahan bakar, tadinya menggunakan karburator namun kini karea tuntutan emisi jadi menggunakan injeksi. Alhamdulillahnya, MMBlog bertemu dengan SR400 yang menggunakan sistem pengabutan bahan bakar karburator! Pas, karena CB400SS yang MMBlog jajalin beberapa bulan yang lalu juga menggunakan karburator.

Yamaha SR400-31

Secara tampilan, apa sih yang menarik? Terus juga apa sih bedanya dengan Honda CB400SS? Ini yang seru, tampaknya kedua pabrikan, Honda dan Yamaha berhasil membangun karakternya masing-masing pada dua motor ini. Honda CB400 punya bentuk tangki yang CB banget, begitu juga dengan SR400, bentuknya tidak menggambarkan Honda CB, alias punya karakter sendiri. Yang jelas, darah dan aroma retro sangat kental terasa di Yamaha SR400. Secara dimensi, motor ini gak gede Sob, ramping, dan pendek joknya, sangat bersahabat, dan dimensi begini ini pas banget untuk diajak riding dengan berbagai kondisi.

Yamaha SR400-6

Intip detail, lagi-lagi aksen chrome adalah aksen yang terlihat mencolok. Mulai dari list-list, knalpot, spakbor, dll. Unit ini sejatinya sudah tidak standar lagi. Yang MMBlog tahu, setang sudah diganti dengan setang yang berwarna hitam, begitupun dengan pelek, bukan menggunakan pelek yang chrome, ahh sudahlah yang penting kesan retronya tidak hilang. Lampu bulat, speedometer dan takometer bulat, tangki yang bentuknya biasa saja, jok yang lurus tidak punya lekuk berarti, bener-bener bikin MMBlog makin penasaran sama SR400!

Yamaha SR400-8 Yamaha SR400-14

Unit yang MMBlog cumbu ini berwarna biru, hmm, ternyata warna biru untuk motor retro lumayan menggoda mata juga yah. MMBlog tengok area mesinnya, wah headernya hanya satu. Ini lagi yang menjadi pembeda dengan Honda CB400SS, Honda CB400SS header knalpotnya ada 2 temen-temen, mirip dengan Thunder 250. Jujur, MMBlog senyum-senyum sendiri melihat mesinnya. Betul-betul sederhana, seperti milik Thunder, berkisi-kisi udara, gak ada radiator atau oil cooler, hanya mesin! Atmosfer nostalgia pasti tervisualisasi di benak kita ketika melihat motor-motor begini, apalagi MMBlog menyambangi motor ini dengan riding si Merah aka ER6n yang notabene motor masa kini, kayak kembali ke zaman warkop DKI masbro! :mrgreen:

Yamaha SR400-11

Area kaki-kaki juga sederhana. Menggunakan rem cakram untuk roda depan, dan rem tromol untuk roda belakang. Begitu juga dengan pelek yang digunakan, setia dengan lenturnya pelek jari-jari. Hmm, ringnya kayaknya ring 18 yah Sob. Begitupun dengan suspensi yang digunakan. Untuk suspensi depan, SR400 betah menggunakan suspensi depan teleskopik konvensional (ya iyalah, motor jadul!), dan suspensi ganda atau dual-shock untuk suspensi belakangnya.

Yamaha SR400-7

Oke, sekarang tengok saklar-saklarnya ah. Wah, bentuknya memang kuno banget yah, hehe. tapi ada hazardnya nih motor, mantaapp! Lihat-lihat lagi, ealah ternyata SR400 tahun 2005 ini belum dilengkapi dengan elektrik stater, makanya tombol staternya absen! Asyik ini, bikin bikernya semakin terlihat jantan, karena untuk menghidupkan mesinnya harus menggunakan kick stater atau bahasa Jermannya “engkol”! 400CC diengkol? Bener loh temen-temen, adanya yang engkol aja. Tapi tenang, MMBlog dan terbiasa dengan motor kubikasi besar big single gini, dan ternyata betul adanya, ada tuas dekompresinya loh! Jika thunder 250 tuas dekompresinya ada di silinder head mesin, si SR ini ada di saklar yang ada di area kiri stang!

Oke deh, silahkan temen-temen lihat jepretan MMBlog. Untuk foto selengkapnya, temen-temen bisa cek di Photo MMBlog yah. Galeri MMBlog lempar di sana (tapi kalau artikel ini yang muncul duluan sabar yah, hehe). Semoga berguna. Oia, jangan lupa stay-tune terus untuk artikel test ridenya, juoozz!

klik untuk melihat mega galerinya temen-temen, JOS!

Ajang Silaturahim dan Diskusi
Facebook : Vandra Risky
Facebook FP : monkeymotoblog
Twitter : @monkeymotoblog
Instagram : monkeymotoblog
Email : [email protected]
[email protected]
Blog Foto : photommblog.com

instagram

Villa Kanaya

18 COMMENTS

  1. SR400 yang ini kalau saya lihat head lamp,stang,lampu sein dan knalpotnya sudah diganti/mengalami modifikasi. Kebetulan saya pengguna SR400 yang full ori, jadi bisa bedain. Untuk torsi bawahnya memang mantap…kalau habis riding jgn parkir di tempat yg banyak anak kecil, header knalpotnya busyett panasnya hahahaha…..bisa buyar kulit dan daging jadi sate 🙁

    Kalau mau parkir di mall bisa pakai jalur +400 cc, bareng jejer ma HD Ducati dkk :)…meski selalu distop dulu sama security dan saya jelasin kalau mesinnya 400 cc. Giliran sudah masuk dan muter cari area parkir khususnya masih distop sama security lain dan dikira salah jalur hahahaha…jelasin singkat lagi jadinya soal mesin…ya ini resiko bentuk motornya yang terkesan biasa saja, meski cc nya gede 🙂

    Overall untuk riding, sangat nikmat motor ini. Puas sekali dah….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here