Motor Akan Dibatasi Di Semua Wilayah DKI Jakarta?! Serius Nih SOB?

46

SAMSUNG CAMERA PICTURES

Sobat MMBlog sekalian, agak kaget juga baca artikel di harian cetak koran Kompas hari ini tanggal 26 November 2014 halaman 27, ada artikel yang judulnya โ€œPerbaiki Tata Produksi, Pembatasan Sepeda Motor Akan Dilaksanakan Di Semua Wilayahโ€. Weleh-weleh, tertulis juga, ini sudah dalam tahapan rencana, bukan lagi wacana, hmm, mantep juga nih kebijakan pemerintah :mrgreen: . Kata โ€œwilayahโ€ di judul sepertinya punya dua makna tempat, pertama adalah wilayah hilir (produsen) dan kedua adalah wilayah hulu (konsumen/biker/pengguna jalan).

Sepeda motor, yang setiap harinya bertumbuh dan bertambah sekitar 1202 unit setiap harinya di Jakarta dan 2727 unit di JABODETABEK, disoroti sebagai penyumbang kemacetan dan juga sebagai kontributor utama dalam jumlah kecelakaan. Dibilang penyumbang kemacetan, aahh sudahlah, sepeda motor emang udah acap kali dan menjadi trademark biang macet, padahal gak sedikit juga kendaraan lain (mobil pribadi) yang tidak berjalan โ€œsebagai mana mestinyaโ€ di jalanan. Banyak juga mobil-mobil yang bisa diisi berenam atau bertujuh, tapi hanya diisi satu orang saja. Hal ini terus gitu aja lolos dari sorotan, dan biker lagi biker lagi yang jadi kambing hitam ๐Ÿ˜† . Dibilang paling banyak melanggar aturan, ya gimana aturan gak dilanggar, hukumnya fleksibel kayak karet kok. Tegakin dulu supremasi hukum, denda bener-bener kenain semahal-mahalnya, kalau perlu cabut SIM! Yakin, pada ngeri-ngeri sedap juga ngelanggar aturan!

SAMSUNG CAMERA PICTURES

Sebagai sumber kecelakaan, memang gak bisa dinafikan, semua ada datanya dan itu benar! Tapi jangan hanya melihat dari satu sisi dari jumlah kecelakaan itu saja. Lihat juga apa sebabnya, apakah sudah ada edukasi yang mumpuni akan aman berkendara, apakah sudah ada juga program pengembangan skill berkendara yang baik? Boro-boro taat peraturan, Lah, wong orang yang buta huruf aja bisa kok dapat SIM (nyata loh ini). Terus juga jalanan juga bergerunjal gitu (padahal kita udah bayar pajak). Lagi-lagi, harus lihat ke hilir juga perkara begini kang mas, jangan hanya bisa mengkambinghitamkan pihak kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Pemerintah sebagai pihak pertama, tempat bernaung kita semua, harus melihat ke dalam dirinya, dan memperbaiki segala kekurangan yang sifatnya fundamental!!! Orang yang gak kompeten, ya sama sekali gak bisa punya SIM! Lihat korea, sampai ada nenek-nenek yang ikut 70 kali test SIM baru bisa dapat SIM.

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Kembali ke topik pembahasan โ€œrencana pembatasan motor di semua wilayah DKI Jakartaโ€, hmm, lagi-lagi, kenapa hanya motor saja yang ruang geraknya dibatasi?? Kenapa gak seluruhnya dibebani aturan yang sama. Coba buat aturan, โ€œsemua kendaraan roda empat akan dikenakan 4in1 disemua wilayah DKI Jakarta, selama 24 jam, tanpa kecualiโ€, menurut MMBlog hal ini juga menarik! Karena kembali lagi ke atas, banyak mobil-mobil yang dapat diisi 6-7 orang, tetapi hanya diisi 1 orang saja. Rencana pembatasan sepeda motor di semua wilayah tanpa adanya peningkatan mutu dan kinerja kendaraan umum yang signifikan hanya tampak sebagai upaya โ€œkebingunganโ€ saja.

MMBlog pernah servis mobil di daerah sunter, karena mobil diinapkan, jadi MMBlog putuskan untuk pulang ke matraman naek transjakarta. Berapakan waktu tempuhnya?? 2 jam masbroooo!!! Menanti busnya benar-benar memakan waktu! Bandingkan dengan riding bawa motor, paling lama 30 menit! Gimana motor gak jadi favorit coba?? Makanya, coba tambah dulu itu armada busway, kelarin itu proyek monorail, bikin lagi jalur kereta trem, bikin sistem yang bisa kendaraan itu semua datang tepat waktu, nyaman, aman bebas copet, murah. Yakin, pengen juga kok naek kendaraan umum!

Macet-Jakarta

Kayaknya seru kalau motor gak boleh lewat Gatot Subroto, gak boleh lewat Rasuna Said, gak boleh lewat ByPass, gak boleh lewat Sudirman, xixixii :mrgreen: . Lihat aja, beneran jadi gak macet apa sama aja boong?? Terus blogger ngapain? Blogger mah nulis, nulis, dan nulis aja temen-temen :mrgreen: . Motor bakal dibatasi di semua wilayah DKI, menurut temen-temen gimana nih? Bukan gak mungkin ngerembet ke kota-kota lain loh, atauย  sekalian aja motor gak boleh jalan? wakakakakakakk :mrgreen: .

instagram

Villa Kanaya

46 COMMENTS

  1. ane g s7 gan.. drpd di batasi gitu.. mending umur kendaraan bermotor di kurangin aja.. hanya boleh beroperasi 10 tahun.
    trus di tambah pajak yg gede… 50% dri harga motor saat ini plus pajak tahunan yg mahal.. pasti pemotor bakal mundur teratur klo mo bli motor baru

  2. Sepertinya harus dari hulu, kalo angkutan massal sudah murah, aman, nyaman, dan tepat waktu, secara logika pasti masyarakat akan lebih memilih naik angkutan massal. Kalo masih semrawut ya jangan harap masyarakat akan beralih dari kendaraan pribadi.

  3. Iya, indikator nyaman dan amannya kendaraan umum bisa dilihat dari beralihnya lady biker kembali naik kendaraan umum, soale kebanyakan cewe awalnya takut naik motor tapi karena naik angkutan umum itu mereka nilai lebih berbahaya maka mereka nekat milih motor…contohnya bini gw…

  4. naek angkutan umum jenis besar (macam TJ en konco’s) en jarak tempuhnya dekat.. emang terasa lama banget…
    tapi kalo buat “jarak jauh” alias “dari ujung P. Jakarta ke Ujung P. Jakarta laennya”..baru terasa bahagianya.. ๐Ÿ˜€ ๐Ÿ˜€ beda waktunya dengan naek motor juga tipiiisss…paling2 15 – 30 menit..tapi badan terasa seger buger kagak capek mas brooo…!!!

    intinya ane sich setuju2 aja ama apapun kebijakan pemerintah.. toch yang terkena dampaknya bukan cuman pemotor doang.. tapi pemobil pun juga.. liat aja bentar lagi bakal ada ERP di jalan protokol en akan diperluas lagi area ERP-nya…

    yo wis lagh..impas 1-1 pemotor & pemobil sama2 terkena imbas efek “Pemberdayaan Angkutan Umum”…
    moga2 nantinya jakarta kayak kota2 dinegara maju..dimana angkutan umum dengan segala fasilitas terbaiknya jadi favorit bagi warga kotanya…

    ciaoo..!!!

  5. KAlo begitu batasi juga pengguna mobil gak boleh lewat Gatot Subroto, gak boleh lewat Rasuna Said, gak boleh lewat ByPass, gak boleh lewat Sudirman,.. ngohahahaaaa…
    dijamin paling sepi tuh jalan… :mrgreen:

  6. maaf om vandra n om iwb…

    judul artikel bisa salah pemahaman bagi pengunjung… ๐Ÿ˜†

    bukan di-semua wilayah dki jakarta, tapi di-semua jalan2 protokol wilayah dki jakarta…

    ใ€€

  7. Jangan lupa dasar pembatasan dan pelarangan dibuat menggunakan PP produk pemerintah lama yang notabene pro kendaraan roda 4, mestinya ya pengendara roda 2 kompak mengajukan gugatan ke pengadilan agar PP tersebut dicabut dan kebijakan pemerintah lebih transparan dasarnya. Saya yakin alasan sebenarnya dari pelarangan dan pembatasan ini hanya karena motor tidak mau/ dapat dikenakan aturan ERP saja.

  8. motor memang dibatasi,tapi mobil yang akan lewat jalan tersebut akan dikenakan tarif sesuai electronic road pricing.jd klo ndak kuat mbayar mobil ya ndak bisa lewat jln itu jg bro.

  9. tiap hari kerja pp naik motor isi pertamax masih lebih murah dan lebih cepet daripada naik busway..
    imho, banyak yg akan beralih ke busway/transportasi umum jika dua hal diatas sudah berbalik.

  10. Hahahaha… kesannya kok konyol amat ya aturan ini, jika bener diberlakukan? Walaupun saya punya mobil, tp saya lbh condong justru aturan ini lbh tepat diberlakukan utk mobil. Seperti yg bro blg bahwa banyak mobil yg seharusnya muat bahkan 8 penumpang, tp isinya cuman 1 doang. Logikanya ke mana sih? Kalo angkutan umumnya udah bagus/memadai, gak bakal juga kita2 gak pergunakan, toh bisa lbh hemat dan gak cape badan serta cape ati di jalan. Saya pernah bbrp saat menggunakan KRL commuter line, dan jujur saya katakan itu bener2 gak manusiawi, krn tiap kali saat pulang mau jam brp pun itu kereta selalu full, sehingga sy pun udah kyk lalat yg nemplok di kaca pintu kereta. Dalam hati saya berpikir kok apes banget saya ini, wkwkwk…
    Ini konyol krn sumber mslh yg sebenarnya blm jg diatasi tp malah cari kambing item. Gak bakal ada itu yg namanya penyelesaian instant. Yg harus dicari itu penyebab kenapa kok org2 lbh milih pake kendaraan pribadi ketimbang angkutan massal. Saya yg gak punya titel sarjana aja tau kok sebabnya. Selesaikan dulu pangkal permasalahannya, ntar baru diurut2 ke ujungnya. Dari hulu ke hilir, bkn sebaliknya dari hilir ke hulu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here