Media Workshop For The Ride Philosophy With Triumph Motorcycle Indonesia : The Best Of British Is Here!

Sobat MMBlog sekalian hari ini MMBlog berkesempatan untuk menghadiri media workshop yang di adakan oleh PT Triumph Motor Indonesia di bilangan Kemang – Pejaten, Jakarta  Selatan. Langsung aja dateng, gak taunya di sana udah ada beberapa blogger fenomenal yang dateng, xixixi. Terlihat ada Mas IWB, Mas Triatmono, Kang Hendri Bodats, Kang Bladeus, Om SL, dan terakhir ada Sang Dosen Ceria Mbah Bons, hehe. Di dealer yang megah dan eksklusif ini, acara workshop dimulai pukul setengah 3 siang hari.

[fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Sebelumnya MMBlog masih rada bingung juga, ini workshop opo yoo? Maklum nubie 😀 . ternyata acara ini lebih kepada acara ramah tamah, pengenalan merek motor Triumph, dan talkshow dengan peturing yang riding dengan motor Triumph. Acara dimulai dengan sambutan dan persentasi yang diberikan oleh Bapak Paulus B. Suranto selaku Managing Director PT Triumph Motor Indonesia. Dalam persentasinya, beliau menjelaskan mengenai sejarah Brand motor Triumph yang mana sudah di develop lebih dari 100 tahun yang lalu, triumph emang salah satu merek motor tertua sih, juooozzz.

Sebagaimana banyak dari pabrikan motor dunia, Triumph Motorcycle juga pernah mengalami masa keemasan dan masa-masa yang sulit. Masa keemasan Triumph ada pada tahun 1955 – 1970 dan masa-masa sulit terjadi pada tahun 1970 – 1983 . Memang, masa sulit itu kebanyakan karena ada faktor dari luar, kayak resesi dan krisis ekonomi. Tapi yang unik, biarpun dalam masa sulit karena faktor x tersebut dan juga karena pabriknya kebakaran, Triumph Motorcycle tetap menggaji karyawannya selama setahun penuh. Oleh karena itu, hingga kini, pegawai Triumph Motorcycle memiliki loyalitas dan dedikasi yang tinggi ke perusahaan. Selain itu, tentu semuanya adalah orang-orang yang memiliki passion terhadap motor 😀 .

Masa-masa keemasan Triumph dan kebangkitannya, juga disebabkan oleh faktor-faktor yang “unik”. Selain memang memiliki Sumber Daya Manusia yang pontensial, Triumph Motorcycle juga merilis motor-motor yang Original, iconic, sebutlah seperti Triumph Rocket, Street-Triple, dan Boneville yang sangat legendaris, Purposeful, bener-bener siap sesuai dengan peruntukannya, dan juga Driven, motor-motornya dibuat dengan build-quality yang tinggi. Pemilihan mesin tiga silinder juga dirasa sangat mumpuni, baik itu di putaran bawah ataupun putaran atas, memang pas MMBlog jajal Tiger, atas bawah ngisi teruuuusss euy.

Dari workshop ini MMBlog juga baru tahu kalau motor Triumph itu sebelum di lempar kepasar. Sebelumnya harus dijajalin dulu dan dipakai hingga kilometernya mencapai 35.000 kilometer, selain itu ketika produksi, divisi research and development melakukan test, pengujian kepresisian, dan pengecekan detail hingga 10 kali, agar didapat sepeda motor yang memang berkualitas tinggi. Memang temen-temen, sahabat blogger pada terkesima dengan penampakan Triumph Thruxton hitam yang di display. Emang tingkat kerapihan, kesolidan bahan, dan detailnya bener-bener gak main-main. Pernahkan kepikiran membuat injektor/throttle body dengan bentuk deperti karburator? Nah, di Bonnevile.Thruxton itu injektornya dibuat mirip karbu. Supaya apa? Supaya kesan jadul bin retronya tetep kuat dan nempel! Gak percuma bikinan Inggris!

Terakhir yang paling menarik dari workshop ini adalah sebuah filosofi berkendara. Ada beberapa pertanyaan yang dilontarkan tentang kenapa kok kita mau dan suka berkendara motor? Padahal jalanan banyak yang rusak, padahal kita mesti berjibaku sama truk-truk besar, mau kepanasan, keujanan, capek, resikonya tinggi, kok ya mau tetap menyatu dan duduk meluncur di atas dua roda yang bernama sepeda motor? jawabannya simple, It’s about feeling, sebuah rasa yang bersifat sangat pribadi antara rider dengan motornya, just the two of us. Dengan rasa ini, maka kita akan merasakan sebuah rasa bebas dan lepas, dan menjadi diri sendiri. Yaps, disinilah Triumph ingin menunjukan rasa itu melalui motor-motor yang didesain memang berdasarkan passion dan taste! Mantap dah pokoknya, hehe.

Oke deh, di akhir artikel ini, MMBlog mau ngucapin selamat ke PT Triumph Motorcycle indonesia, atas kehadirannya di tanah air. Menurut MMBlog pribadi, motor-motor Triumph bakalan mendapat hati di biker-biker Indonesia. Serius dah, begitu melihat wujudnya langsung, ini motor emang ajib banget euy. Rapih, solid, wis pokoknya juooozzz, tentu harganya juga njoos euy. Tadi sempet ngobrol sama Om Kiki, sahabat Pak Paulus, kata beliau PPNBM 125 persen udah positif berlaku di motor-motor besar, jadi moge baru ya kudu kena harga baru, hehe. Mudah-mudahan tetep moncer dah, dan kalau bisa sih, proyek 250 CC-nya di follow-up lagi, xixixi. Menarik banget kayaknya tuh yang 250 CC.

Baiklah, semoga berguna ya teman-teman, masih ada beberapa sub acara yang belum MMBlog ulas, nanti MMBlog siapkan dulu, hehe. banyak artikel pendingan euy 😀 . semoga berguna ya. Sukses terus buat PT Triumph Motorcycle Indonesia, bikin pasar moge makin bergeliat dan hangat!

Bonus-bonus

 [/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]