Test Ride Honda New Supra X125 Fi, Biangnya Bebek! (Part 2)

44

Image

Masbro sekalian, ngelanjutin arktikel kemarin mengenai Test Ride Honda New Supra X 125, kali ini MM mau ngebahas mengenai ergonomi, performa, Suspensi, handling dan pengereman. Alhamdulillah masbro, MM dapat kesempatan jajal motor ini dua kali atau dua putaran, jadi impresi riding dalam kecepatan tinggi dan kecepatan rendah juga MM rasakan. Oke deh, lanjut masbro.

Ergonomi

100_6935

MM sebelumnya mohon maaf nih, gak ada foto segitiga ergonominya euy, kamera MM udah lowbat, begitu pula dengan smartphone. Tapi kalau MM boleh bercerita mengenai ergonominya, ketika duduk pertama kali di motor ini yang dirasakan adalah rileks. MM udah pernah jajal Supra Lama, ergonominya 11 11,5, alias hampir sama plek. Biarpun desainnya sporty, tampaknya AHM tidak ingin mengubah ergonominya agar ikut-ikutan sporty. Mungkin ini dilakukan agar para penggemar setianya yang notabene bapak-bapak tidak kecewa. Terus gimana dengan tinggi joknya? MM sih dapat menapak dengan sempurna. Inti dari ergonomi Supra X125 adalah motor ini memberikan kenyamanan untuk digunakan sebagai kendaraan sehari-hari, terlebih jika dibawa dengan kecepatan rendah hingga sedang, rasanya seperti duduk di depan kipas angin aja masbro, semilir-semiliiir :mrgreen: .

Performa

[fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

DSC_0475
MM paling kanan, speechless deh, wakakakak

Ini dia yang dapat MM eksplor lebih jauh, soalnya dapat kesempatan riding dua kali, dua putaran bumi perkemahan. MM riding dengan menggunakan Riding Gear sendiri kecuali knee protector (di sediakan oleh AHM), MM pake Jaket RS Taichi RSJ 240 Exceed Mesh Jacket, Helm Nolan N61 Genesis Kadaluarsa, Sarung Tangan kulit Zara (centil amat), dan boot TCX X-Ville.

MM riding bareng sama Om Kobay, dan satu lagi lupa lagi euy. Putar kunci kontak ke posisi On, biarkan fuel pump bekerja sebentar, dan stater! Suara lembut dan garingpun keluar dari ujung mufflernya. Beda banget sama supra x 2005, ini lebih garing, kalau supra lama, asli deh senyap banget. Oke, masuk gigi satu (sempet nyari tuas kopling di handle kiri 😀 ), gas dipelintir halus dan motor melaju. Langsung keluar dari area parkir, bro randu yang jadi leader langsung ngasih kode supaya bejek gas lebih dalam, dan tenaga Supra X 125 langsung menyalak begitu throttle gas dipelintir lebih dalam. Jika dibandingkan dengan Supra lama, jelas sekali perbedaan hentakan tenaganya masbro. Mungkin hal ini disebabkan oleh penambahan jumlah motor gear yang tadinya berjumlah 36 sekarang menjadi 39. Top speed gigi 1 MM gak sampe 40 kayak rekan blogger lain, soalnya MM gak push sampe limiter, ya kira-kira 35KM/Jam lebih sedikit deh.

Diputaran pertama ini, Bro Randu bener-bener ngajakin “fight”. Istilahnya ya, motor geber dah coba, biar tahu performanya gimana. Tapi emang bener masbro, tenaganya berasa terus ngisi hingga kecepatan 70km/jam. Tapi lebih dari itu naiknya udah agak lama dan ketahan. Walaupun di lingkungan yang terkontrol gitu, MM hanya berhasil geber hingga 90km/jam saja, gasnya masih ada masbro, tapi serem aja ngebut pake bebek, wong pake ER6n aja MM slow riding kok, hihi. Berbagai kontur jalan, ada di trek bumi perkemahan. Begitu pula dengan tanjakan, nanjak di gigi 3, motor agak berat, tapi begitu diturunin ke gigi 2 langsung ngacir dan galak lagi. Oia, gigi 2 nya lumayan panjang juga masbro, bisa sampe 55 kpj (om kobay sampe 60 malah, red line euy).

Nah, karena MM dapat kesempatan kedua, di kesempatan kedua ini MM coba bawa motor ini pelan-pelan dan santai. Hasilnya? Emang bener, lebih nikmat bawa bebek jalan santai. Perasaan aman, rileks, tenang, sangat kerasa ketika nunggang Supra X125 Fi. Ya sebenernya peruntukan motor bebek kan bukan buat kebut-kebutan. Kalau menurut MM pribadi, motor bebek itu paling cocok buat eco riding, dimana gaya berkendara yang ngurut gas, terus pengereman berencana, dan perpindahan gigi di rpm yang tidak begitu tinggi adalah poin utama. Tapi, jika membutuhkan power secara tiba-tiba, untuk menyusul kendaraan lain misalnya, Honda Supra X 125 ini cukup bisa diandalkan.

Suspensi

Suspensi Supra X125 untuk ukuran motor bebek cukup empuk, tapi reboundnya juga cepat. Ini terbukti ketika MM ngelibas jalanan rusak dan beberapa kali nerjang polisi tidur. Selain itu penggunaan double suspensi di suspensi belakangnya bikin ridernya jadi tambah pede jika ingin ngebonceng boncenger yang rada berat. Cornering di kecepatan 60 km/jam pun masih antep (lebih dari itu gak tau deh, hehe).

Handling

Bicara handling, motor bebek mah emang jagonya deh, mau ditekuk bagaimana juga ya nurut-nurut aja masbro. Apalagi kalau masbro biasa bawa motor sport, makin mudah deh. Nah, bro Randu selaku leader konvoi, kayaknya nantangin MM buat adu cernering dengan motor ini diputaran kedua. Baiklan, MM jabanin aja. Dengan kecepatan 50-60 Km/jam, belok di tikungan yang sudutnya 90 deralat menyiku berasa sangat mudah dan asyik. Gak ada gejala slide atau mentul-mentul di roda belakang. Emang sih MM gak knee down :mrgreen: . tapi motor ini antep banget diajak sedikit ngerebah. Wah, kalau ganti ban dengan kompon lunak dan tubeless, bisa lebih oke lagi nih. Terus gimana kalau buat kelok-kelok dimacet atau kecepatan rendah, ya kalau ini jangan ditanya deh, spesialis!

Pengereman

100_6949

Pengereman Supra X125 ini mumpuni masbro, MM udah coba ngerem mendadak pas di jalanan turun dengan kecepatan sedang. Motor berdeselerasi dengan sangat baik, gak ngebuang ke kiri atau ke kanan. Memang penggunaan kalipernya berubah dari yang sebelumnya dua piston menjadi satu piston, tapi ini sama sekali gak mengurangi performanya, malah menurut MM mengurangi bobot. Penggunaan disc di roda belakang juga makin membuat pengereman semakin pakem. Kalau MM ngerem pake bebek sih, penggunaan rem antara rem depan dan rem belakang sama-sama penting, tapi ya bejek keduanya. Intinya, buat panic braking oke, buat pengereman berencana lebih yahud.

Nah, kira-kira ini yang bisa MM sharing ke masbro semua. Resume dari hasil test ride kemarin adalah, Honda Supra X 125 Fi adalah Cub yang keren, canggih, kaya fitur, tapi tetap reliable untuk penggunaan sehari-hari sebagai kendaraan komuter/operasional. Kenapa MM gak bilang reliable buat touring? Ya kalau bisa touring pakai motor batangan atau motor laki deh masbro. Touring pake bebek itu soalnya “sesuatu banget!”, hehe. Oke deh, semoga membantu ya. Makasih udah membaca 😀

[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

DSC_0451
Narsis dulu bareng sahabat-sahabat blogger
[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]

instagram

Villa Kanaya

44 COMMENTS

    • SETUJU BANGET Mas, Shock depan belakang keras BGT,, T_T kyk naik meja..hiks.. Bnyak mengalami penurunan dari pada yang old version, kecewa bgt aku mending dulu beli vario techno CBS..hiks T_T

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here